Makalah Tentang 9 Amalan Alat Penghapus Dosa Manusia..!!


AMALAN PELEBUR DOSA

Pada dasarnya setiap Ibadah yang dilakukan oleh Umat Islam baik yang wajib maupun yang sifatnya sunat kalau sesuai dengan Perintah dari Allah SWT., yang dicontohkan melalui Rasulullah yaitu sebagai utusan-Nya maka dia tidak kurang dari 2 fungsi, yang pertama yaitu menambah catatan pundi amal kebaikan kita, kedua dihapusnya dosa yang telah kita lakukan.   Kesimpulannya Tumpukan dosa yang menggumpal bukan berarti tak bisa dihapus. Beragam kebaikan yang dilakukan dengan ikhlas mampu meleburnya.
  1. Taubat
Kesalahan bisa dilakukan siapa saja. Tak terkecuali ahli ibadah
sekalipun. Karenanya, orang yang terbaik bukan mereka yang tak pernah
terjerembab dalam kekeliruan. Tapi, mereka yang selalu menyadari
kesalahannya, lalu bertaubat. Dan tidak menunda walau sedetik pun.
Langsung bertaubat dari dosa merupakan keharusan yang tak bisa
ditunda-tunda. Jika taubat ditunda, ia akan memunculkan durhaka lain
akibat penundaan itu, kata Ibnu Qayyim al-Jauziyah.
Begitu pentingnya taubat karena ia adalah gerbang segala ampunan. Ia
adalah wujud pengakuan hamba atas dosanya, dan jembatan pengakuan Allah
bagi ampunan-Nya. Taubatlah yang menjadi kunci kebaikan untuk menghapus
dosa kesalahan seorang hamba. Allah berfirman, ".Kecuali orang-orang
yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih, maka kejahatan
mereka diganti dengan kebaikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang," (QS Furqan: 70).

 
  1. Sedekah
Setelah gerbang ampunan terbuka, ibadah berikutnya yang bisa melebur
dosa adalah sedekah, baik yang dilakukan dengan terang-terangan maupun
secara sembunyi-sembunyi. Allah berfirman, "Jika kamu menampakkan
sedekah(mu) maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya
dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih
baik bagi kamu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian
kesalahan-kesalahanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan," (QS
al-Baqarah: 271).
Rasulullah saw bersabda, ".sedekah itu mematikan (melebur) kesalahan dan
takwa itu membunuh kesalahan seperti air memadamkan api," (HR Thabrani).
Sedekah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Orang yang suka
bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Menurut
terminologi syariah, pengertian sedekah sama dengan pengertian infak,
baik hukum maupun ketentuan-ketentuan umum lainnya. Hanya saja, jika
infak cenderung berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti lebih
luas, menyangkut juga hal yang bersifat non-materi. Hadits riwayat Imam
Muslim dari Abu Dzar, Rasulullah saw menyatakan bahwa jika tidak mampu
bersedekah dengan harta, maka membaca tasbih, membaca takbir, tahmid,
tahlil, berhubungan suami-istri, atau melakukan kegiatan amar ma'ruf
nahi mungkar juga sedekah. Dalam hadits lain yang juga diriwayatkan
Muslim, Rasulullah saw menyebutkan bahwa tersenyum kepada saudara yang
lain, itu sedekah.
Lebih luas lagi, kata sedekah yang terdapat dalam al-Qur'an, sebagian
dimaksudkan zakat (QS at-Taubah: 60 dan 103). Hanya saja, walaupun
seseorang telah berzakat tetapi masih memiliki kelebihan harta, ia
sangat dianjurkan untuk berinfak dan bersedekah. Berinfak adalah ciri
utama orang yang bertakwa (QS al-Baqarah: 3), ciri Mukmin yang
sungguh-sungguh imannya (QS al-Anfal: 3-4), ciri Mukmin yang
mengharapkan keuntungan abadi (QS Faathir: 29). Berinfak akan
melipatgandakan pahala di sisi Allah SWT (QS al-Baqarah: 262).
Sebaliknya, tidak mau berinfak sama dengan menjatuhkan diri pada
kebinasaan (QS al-Baqarah: 195).
Di antara keutamaan zakat adalah, termasuk indikator tingginya keimanan
seseorang, mengundang pertolongan dan rahmat Allah SWT (QS al-Hajj:
40-41 dan QS at-Taubah: 71), membersihkan harta (QS at-Taubah: 103),
mengembangkan harta (QS ar-Ruum: 39), dan mendistribusikan harta
sehingga lenyap jurang antara kaya dan miskin (QS al-Hasyr: 7).
  1. Jihad
Ibadah lainnya yang masih berkaitan langsung dengan harta dan pahalanya
mampu melebur dosa adalah jihad. Jihad di jalan Allah yang dilakukan
dengan ikhlas bisa melebur dosa. Baik yang dilakukan dengan harta maupun
jiwa. Allah berfirman, ".(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih
baik bagi kamu jika kamu mengetahui, niscaya Allah akan mengampuni
dosa-dosamu dan memasukkan ke dalam surga." (QS ash-Shaff: 11-12).
Karenanya, para sahabat Rasulullah saw selalu berlomba menyambut seruan
jihad. Kendati mereka sudah menginfakkan harta, tapi itu tak membuat
mereka puas untuk tidak ikut berjuang di jalan Allah. Bagi mereka,
syahid di jalan Allah adalah kunci utama untuk mendapatkan ampunan
Allah. Dari Abu Hurairah Rasulullah saw bersabda, "Orang yang mati
syahid akan diampuni dosanya pada percikan darah yang pertama, dan akan
dikawinkan dengan dua bidadari dan akan memberi syafaat tujuh puluh dari
anggota keluarganya.," (HR Thabrani).
  1. Wudhu
Untuk itu, niat berjihad harus selalu ada dalam benak kaum Muslimin.
Namun, bagi mereka yang tidak sempat berjihad bukan berarti pintu
melebur dosa tertutup. Ibadah sehari-hari yang kita lakukan dengan
ikhlas dan sesuai tuntutan Rasulullah saw, juga bisa menghapus dosa.
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku ini,
maka dosa-dosanya yang terdahulu akan diampuni. Sedangkan shalatnya,
jalannya menuju masjid adalah amalan tambahan," (HR Muslim dan Nasai).
Dalam hadits yang diriwayatkan Thabrani dan Ibnu Hibban dalam
Shahih-nya, Abdullah bin Umar berkata bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Barangsiapa yang pergi ke masjid (untuk shalat) berjamaah, maka satu
langkah bisa menghapus kesalahannya, dan satu langkah (yang lain)
ditulis sebagai kebaikan (untuknya) selama pergi dan pulang."
  1. Sholat
Begitu juga dengan ibadah-ibadah lainnya. Shalat merupakan kaffarah
(penebus) atas dosa dan kesalahan seorang hamba. Perumpamaan orang yang
melakukan shalat lima waktu sehari semalam ibarat orang yang di depan
rumahnya mengalir sungai dan ia mandi lima kali sehari. Tak akan ada
kotoran yang tersisa. "Begitulah perumpamaan shalat lima waktu. Dengan
shalat itu Allah akan melebur kesalahan-kesalahan (hamba-Nya)," ujar
Rasulullah saw seperti diriwayatkan Bukhari dan Muslim.
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Muslim dan Tirmidzi bahwa
Rasulullah saw menegaskan, "Shalat lima waktu, shalat Jum'at menuju
Jum'at berikutnya adalah pelebur dosa di antara mereka, selama dosa-dosa
besar tidak dilanggar."
  1. Puasa
Ibadah puasa yang dilakukan dengan penuh keimanan dan hanya mengharap
ridha Allah, bisa melebur dosa. "Barangsiapa puasa Ramadhan dengan iman
dan ikhlas (mencari pahala karena Allah) maka diampunilah dosanya yang
sudah lewat," (HR Bukhari Muslim).
Apalagi jika puasa Ramadhan diikuti dengan puasa Syawal enam hari
setelahnya. "Barangsiapa yang puasa Ramadhan dan mengiringinya dengan
puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia akan keluar dari dosa-dosanya
seperti pada hari ia dilahirkan ibunya," demikian sabda Rasulullah saw
seperti yang diriwayatkan Thabrani dalam Mu'jam al-Ausath-nya.
Puasa ayyamul bidh (tiga hari setiap pertengahan bulan hijriyah) juga
bisa menjadi pelebur dosa. Dalam Mu'jam al-Kabir-nya Thabrani
meriwayatkan, dari Maimunah binti Sa'ad bahwa Rasulullah saw bersabda,
"Dari setiap bulan tiga hari, barangsiapa yang mampu melaksanakannya
maka (pahala) setiap harinya bisa melebur sepuluh kali kesalahan dan dia
bersih dari dosa seperti air membersihkan pakaian."
  1. Ibadah haji
Kalau ibadah harian (seperti shalat), bulanan (seperti puasa sunnah),
atau tahunan (seperti puasa Ramadhan) mampu melebur dosa, begitu juga
dengan ibadah haji yang diwajibkan sekali seumur hidup bagi yang mampu.
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang melaksanakan haji, lalu tidak
berbicara kotor dan tidak fasik, dia akan kembali (diampuni) dari
dosanya sebagai mana ia dilahirkan ibunya," (HR Bukhari Muslim).
  1. Musibah
Begitulah kesempurnaan Islam dan keutamaan umat Nabi Muhammad.
Hari-harinya penuh dengan pahala yang mampu melebur dosa kesalahannya.
Bahkan, pelebur dosa itu kadang bukan datang dari ibadah mahdhah yang
kita lakukan. Musibah yang dihadapi dengan tabah dan sabar juga mampu
mendatangkan ampunan Allah. "Tidaklah menimpa seorang Mukmin suatu
kepayahan dan tidak pula penyakit yang langgeng, tidak pula duka cita,
dan tidak pula kesusahan, tidak pula penyakit dan tidak pula kesedihan
sampai duri yang mengenai dirinya kecuali Allah akan mengampuni
kesalahannya dengan musibah itu," (HR Bukhari Muslim).
  1. Muamalah
Muamalah sesama manusia yang dilakukan dengan akhlak yang baik juga
mampu mengikis tumpukan dosa. "Akhlak yang baik bisa menghancurkan
kesalahan-kesalahan sebagaimana matahari mencairkan es," (HR Thabrani
dan Baihaqi). Dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi, Nabi
kembali menegaskan, "Tak ada dua orang Islam yang saling bertemu, lalu
keduanya saling berjabat tangan kecuali Allah akan mengampuni keduanya
sebelum berpisah."
Subhanallah. Betapa mulia Islam. Tak ada tindakan umatnya yang sia-sia
jika dilakukan sesuai tuntunan Rasulullah saw. Desah napas kebaikan yang
kita hembuskan semua bernilai pahala. Ibadah-ibadah ringan yang selama
ini sering kita anggap remeh nyatanya mampu menjadi godam palu yang bisa
melebur bongkahan dosa.
Team Admin

Pengunjung