Kata Hati Seorang Guru | Apakah Jadi Guru Bisa Kaya ..!!

KATA HATI Seseorang GURU

dikutip dari satu buah status jejaring sosial
Oleh : Ipan Parhan Anwari, S.Pd

Apakah Menjadi Guru Bisa Menjadi Kaya ?

Salah satu pertanyaan yg tak membutuhkan jawaban tetapi membutuhkan suatu ilmu, gagasan & perbuatan yg direalisasikan dgn jurus yg namanya Mulai Sejak Dari Sekarang Ini. namun ini cuma sekedar TEORI. pasti akar permasalahan dikembalikan lagi terhadap si Pemeran yg jadi aktor di dalam narasi & angan-angan, nya. Lanjut...!!

Manusia memang lah senantiasa merasa kurang, tak puas bersama apa yg dirinya akan diwaktu ini, tak merasa bahagia bersama apa yg dirinya rasakan sekarang, serta bersama apa yg dia peroleh & dirinya punyai diwaktu ini.

Kemungkinan aku mesti menyampaikan : ”Namanya pula manusia?” , begitulah. Juga bersama tugas aku sekarang ini, jadi guru atau aku lebih menyukai menyebutkan diri aku yaitu “profesi dibidang pendidikan”, mengapa?

Sebab benar-benar aku bekerja di satu buah yayasan pendidikan alias “perusahaan yg bergerak di sektor
pendidikan”, terlepas misi pendidikan, mencerdaskan bangsa, & selanjutnya yg tidak jarang aku dengar dari ketua, & pembina yayasan dikala meeting.

Kala aku bekerja, pasti aku mengharapkan imbalan yg sepadan, tepat, & beraharap dari imbalan tersebut aku mampu mengelolanya bersama angan-angan menciptakan kehidupan ekonomi aku menjadi tambah baik lagi (tajir).

Segi lainya, ibdah. Utk yg ini aku tak akan berkomentar, biarlah itu urusan yg maha kuasa.
Pertanyaanya, apakah menjadi guru dapat tajir? Terutama profesi “guru” seperti aku. Jika menjadi PNS bisa saja dapat, meskipun mesti berlama-lama dahulu, atau instannya tinggal menggadaikan SK contohnya, dulu hasil duit gadaiannya di investasikan ke sektor business lain.

Bila di sekolah swasta? Mampu serta, seandainya sekolah swastanya level swasta “mahal”. Tetapi apabila level swasta-maaf, ”biasa saja” yg buat budget operasional sehari-hari saja kewalahan, rasanya susah.

Eits, yg memastikan tajir kan bukan bayaran, tugas? Tetapi Allah SWT. & sebagaian orang meyakini, urusan tajir atau miskin telah ditetapkan sebelum kita dilahirkan, ingat qodla & qodar. Namun sebahagian lagi, ada yg meyakini bahwa urusan tajir atau miskin itu tergantung dari seberapa gede business kita, keinginan & kerja keras kita. Ingat, urusan nasib itu tak saklek, menjadi masihlah dapat dirubah oleh manusia itu sendiri, sepertihalnya ada ayat qur’an yg menerangkan “bahwa tak dapat beralih satu buah kaum apabila bukan kaum itu sendiri yg merubahnya”. & merubahnya bersama bisnis sungguh-sungguh plus ibadah & amalan soleh yang lain.

Dulu, menjadi guru sanggup tajir kah?
Pasti saja Mampu. Asal ingin berupaya keras, pasti bersama tak mengandalkan gaji dari sekolah. Lantaran seandainya mengharapkan dari bayaran bulanan sekolah yg range nya cuma satu jutaan, amat sangat jauh utk sanggup jadi tajir..

Menjadi?
Menjadi ya, mesti mengupayakan keras. Menciptakan slot-slot bisnis lain. Ingat, ada yg mengemukakan janganlah menonton pekerjaanya namun perhatikan penghasilannya. Demikian, pekerjaannya guru namun penghasilannya dari mana saja, pasti dari bisnis atau business yg kita melaksanakan. Pertanyaanya, ingin tak kita berupaya keras buat jadi “guru yg pengusaha”? Ini jawabannya kembali terhadap diri kita masing-masing.

Pengunjung