Makalah Al-Quran Memahami dan Menghampirinya | Pengertian dan Nama Al-Qur’an | Fungsi dan Peranan Al-Quran | Kodifikasi Al-Quran..!!

Pada postingan kali ini penulis akan membahas Makalah Al-Quran Memahami dan Menghampirinya yang masih tergolong kedalam Bidang Studi/Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam yang didalamnya dibahas diantaranya Pengertian dan Nama Al-Qur’an, Fungsi dan Peranan Al-Quran, Kodifikasi Al-Quran, yang mudah-mudahan bermanfaat buat semuanya khususnya bagi yang sudah bersilaturahmi dan mau membaca tulisan yang ada pada Adin Blog's ini.
Agama Islam bersumber dari Al-Qur’an yang memuat wahyu Allah. Unsur utama ajaran agama Islam adalah akidah, syariah, dan akhlak yang dikembangkan dengan akal pikiran manusia. Yang dikembangkan disini adalah ajaran agama Islam yang terdapat dalam Al-Qur’an.
Hukum Islam, hukum artinya menetapkan sesuatu atau meniadakannya. Hukum Islam disebut juga syariat atau hukum Allah SWT, yaitu undang-undang yang ditentukan oleh Allah SWT sebgaimana yang terkandung dalam kitab suci Al-Qur’an.
Dalam sabdanya Nabi Muhammad saw mengatakan, ‘’Aku tinggalkan bagi kalian dua hal yang karenanya kalian tidak akan tersesat selamanya, selama kalian berpegang pada keduanya, yaitu kitab Allah (Al-Qur’an) dan sunahku (Hadis).’’ (H.R. Al Baihaki)
Mempelajari Pendidikan Agama Islam terutama tentang Al-Qur’an memahami dan menghampirinya akan dibahas tentang pengetian dan nama-nama Al-Qur’an, Fungsi dan peranan Al-Qur’an, Kodifikasi Al-Qur’an, Kandungan Al-Qur’an, Keistimewaan Al-Qur’an dan Penafsiran Al-Qur’an. Dengan mempelajari materi Pendidikan Agama Islam ini, diharapkan dapat menjelaskan tentang Al-Qur’an itu sendiri.
                                                                        PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Nama Al-Qur’an
2.1.1 Pengertian
Al Quran berasal dari kata Qaraa yang berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca. Secara terminologis Al Quran adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi terakhir Muhammad Saw. Melalui pelantara malaikat Jibril. Al Quran tertulis dalam mushaf dan sampai kepada manusia secara mutawatir.
Definisi al-quran :
Pertama, Al Quran adalah kalamullah atau firman Allah, bukan ucapan Nabi atau manusia lainnya. Tidak ada sepatah kata pun ucapan Nabi dalam Al Quran. Pada saat Al Quran di turunkan Nabi melarang pada sahabatnya untuk menghafal dan mencatat, apalagi mengumpulkan ucapannya, beliau hanya menyuruh menghafal dan menuliskan Al Quran. Hal ini semata-mata untuk menjaga kemurnian firman Allah.
Kedua, Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad yaitu Muhammad bin Abdullah yang dilahirkan di Mekah pada tahun 571 M, Rasul yang terakhir menutup segala wahyu yang diturunkan Allah ke muka bumi, sebagaimana firmannya :
Yang Artinya: "Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al-Ahzab, 33:40)
Ketiga, Al Quran diturunkan Allah melalui perantara malaikat Jibril secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari kepada Nabi Muhammad.
Keempat, Al Quran dikumpulkan dalam mushaf yang sejak masa turunnya dihafalkan dan ditulis oleh para sahabat kemudian dikumpulkan dalam satu mushaf yang seluruhnya berisi 6.666 ayat dan 114 ayat.
2.1.2 Nama-nama Al-Qur’an
1. Al quran, kata al quran sebagai nama kitab ini disebutkan dalam firman allah QS Al- Hasyar:21
2. Al furqon artinya pembeda atau pemisah disebutkan dalam firman allah QS Al-furqon 25:1
3. Al-zikra artinya peringatan, disebutkan dalam firman alloh QS Al-Hijr 15:9
4. Al-kitab artinya tulisan atu yang ditulis, disebutkan dalam QS Al-kahfi 18:1
2.2 Fungsi dan Peranan Al-Qur’an
A. Al-Quran diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia.
Al Quran memberikan petunjuk ke arah pencapaian kebahagiaan yang hakiki yaitu kebahagiaan di dunia dan akhirat. Al Quran memberikan petunjuk yang jelas. Yaitu meletakan seluruh aspek kehdupan dalam kerangka ibadah kepada Allah. Firman allah :
Yang Artinya :"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. Adz-Zariyat, 51:56)
B. Al-Quran memberikan penjelasan terhadap segala sesuatu
Al Quran diturunkan Allah ke muka bumi untuk memberikan penjelasan tentang segala sesuatu, sehingga manusia memiliki pedoman dan arahan yang jelas dalam melaksanakan tugas hidupnya sebagai mahluk Allah. Firman Allah :
Yang Artinya : "Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan." (QS. Al-An’am, 6:38)
Oleh karena itu, manusia didorong untuk mengembangkan kemampuannya dalam menggali isi pesan yang terkandung di Al Quran.
C. Al Quran sebagai penawar jiwa yang haus (syifa)
Al Quran berfungsi juga sebagai obat (penawar) bagi manusia, sebagaimana firman Allah :
Yang Artinya : "Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (QS. Al-Israa, 17:82)
syfa artinya obat, penawar atau penyembuh. Sasaran dari penyembuhan ini adalah hati, yaitu memberikan penyembuhan terhadap segala penyakit hati yang membuat manusia menderita penyakit rohaniah.
2.3 Kodifikasi Al-Qur’an
A. Kodifikasi Pada Masa Rasulullah
Al Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Setiap ayat Al Quran turun langsung dihafalkan diluar kepala oleh Nabi dan diajarkan pula kepada para sahabat dan langsung dihafalkan pula oleh mereka. Selanjutnya para sahabat yang hafal Al Quran disuruh pula oleh Nabi untuk mengajarkannya pada yang lain. Nabi mengumpulkan ayat-ayat yang telah ditulis oleh para penulis wahyu dan memeritahkan Ali untuk menghimpunnya. Hal ini di ungkapkan dalam riwayat Ali bin Ibrahim yang diterima dari Abu Bakar Al-Hadhrami dari Abu Abdullah Jafar bin Muhammad, katanya : bahwa Rasulullah saw, bersabda kepada Ali : “ wahai Ali, sesungguhnya Al-Quran terdapat dibelakang tempat tidurku yang tertulis dalam suhuf sutra dan kertas. Ambilah dan kumpulkanlah, dan jangan sampai hilang, sebagaimana kaum yahudi menghilangkan taurat”. Kemudian Ali pergi untuk mengumpulkannya pada kain kuning dan menutupinya.
Setelah wahyu diturunkan secara sempurna tidak lama kemudian Rasulullah wafat, yaitu pada tahun diturunkannya Al Quran yang terakhir. Namun demikian, sebelum wafat, Rasulullah mengumumkan kepada sejumlah sahabat tentang penyusunan Al Quran, sehingga para huffadz (penghafal Al Quran ) bisa membacanya secara sempurna dan tersusun sebagaimana yang diperintahkan Rasull melalui pengajaran Jibril pada penuruna wahyu yang terakhir. Hal ini menjadi jaminan tersusunnya Al Quran dalam satu mushaf.
B. Kodifikasi Pada Masa Para Khalifah
Pada masa sahabat, Al Quran sudah tertulis, tetapi belum terkumpul dalam satu musaf, ayat ayat itu masih berserakan. Pada masa kekhalifahan Abu Bakar RA Umar bin Khotob menyarankan agar Al Quran ditulis dan dikumpulkan dalam satu mushaf. Pada awalnya Abu Bakar menolak dengan alasan Rasull pun tidak melakukannya. Setelah keperluan itu dirasakan mendesak apalagi setelah terjadinya peperangan-peperangan melawan orang-orang murtad yang banyak menewaskan para penghafal Al Quran. Abu Bakar memerintahkan Ali bin Ali Tholib Zhaid bin Tsabit dan Umayah bin Kaab serta Utsman bin Afan untuk menulis dan membukukannya. Setelah disusun, mushaf itu disimpan oleh Abu Bakar hingga wafat. Kemudian dipegang oleh Umar bin Khotob dan setelah Umar wafat, disimpan oleh Hafsah binti Umar. Khalifah Usman menggandakan mushaf Al Quran menjadi lima buah. Beliau mengirimkannya keberbagai daerah sebagai rujukan dan dasar pemerintahan didaerah-daerah kedaulatan islam. Sejak saat itu mushaf Al Quran tersebut menjadi rujukan bagi penulisan mushaf selanjutnya, dan tersebar keseluruh dunia islam sampai sekarang. Al Quran tersebar diseluruh dunia, tidak terdapat perbedaan dari mushaf terdahulu.
Artikel Pembahasan Terkait :

Pengunjung