Cerita Pendek Mendidik | Dongeng | Petani Yang Baik Hati..!!

Petani Yg Baik Hati

Di sebuah desa, hiduplah seseorang petani yg telah sepuh. Petani ini hidup seseorang diri & amat sangat miskin, Periode dingin juga telah tiba, Pak Petani tak miliki makanan, sehingga ia bertolak ke pasar buat mencari tugas. Dikala ke luar dari rumah, dilihatnya ada sebutir telur tergeletak di atas tanah bersalju.

Bersama hati-hati dipungutnya telur tersebut & dibawanya ke dalam rumah. Sesudah itu beliau berangkat ke pasar buat bekerja. Pak Petani menciptakan telur itu jadi hangat tiap-tiap hri hingga telur itu menetas. Nyata-nyatanya telur itu yakni telur Burung Camar, Pak Petani merawat Burung Camar mungil itu bersama penuh kasih sayang..

Hari-hari berlalu, Pak Petani pula sadar burung Camar ini tak selamanya bakal tinggal bersamanya. Dgn berlinang air mata, Pak Petani melepaskan Burung Camar itu supaya berangkat ke selatan, ke lokasi yg hangat.

Sebuah hri, Pak Petani terbaring sakit lantaran kedinginan, dirinya tak miliki duit buat membeli obat, kayu bakar & makanan. Tok…tok….tok….terdengar nada dari pintu rumah Pak Petani. Nyatanya Burung Camar itu kembali, diparuhnya terdapat benih tanaman.

Pak Petani heran Burung Camar itu masihlah mengingatnya, dibiarkannya masuk sambil memandang benih yg dipindah oleh Burung Camar, Pak Petani bertanya-tanya… benih apakah ini ? dapatkah saya menanamnya ditengah periode dingin ini ? tanyanya dalam hati.

Lihat Video Permainan Mendidik (Talina Sonang)


Burung Camar ke luar dari rumah Pak Petani, menciptakan lubang di halaman rumah Pak Petani dulu menanam benih itu . Disaat hri menjelang senja Burung Camar itu bertolak meninggalkan Pak Petani.

Esok harinya, keajaiban berlangsung, benih yg ditanam Burung Camar tumbuh jadi Pohon komplit bersama buahnya cuma dalam sehari!!!! Pak Petani teramat terperanjat & sebab lapar, Pak Petani memakan buah pohon itu. Ajaib, tubuhnya jadi kuat & beliau tak merasa sakit. Pak Petani dulu jual buah itu & meraih tidak sedikit duit.

Kini Pak Petani tak lagi kedinginan & kelaparan. Walau begitu, Pak Petani konsisten murah hati, beliau ingat bahwa apa yg diterimanya kini yaitu buah dari ketulusannya menunjang sesama makhluk hidup.

Pengunjung