Makalah Pembelajaran Terpadu | Model Webbed dan Model Connected..!!

Pada postingan kali ini penulis akan membahas sekilas mengenai sebuah makalah pada mata kuliah Pembelajaran Terpadu pada FKIP. Adapun yang akan di bahas dan dipublikasikan kali ini adalah Model Webbed dan Model Connected sebagai pembahasan awal, nanti insyaAllah dilanjutkan pembahasannya pada postingan berikutnya.
PEMBAHASAN 
A. Model Webbed
Model ini sangat tepat diterapkan di sekolah dasar karena pada umumnya siswa pada tahap ini masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik), perkembangan fisiknya tidak pernah bisa dipisahkan dengan perkembangan mental, sosial, dan ekonomi terutama di kelas-kelas awal sekolah dasar (kelas I dan II). Selain itu, model ini juga dapat diterapkan di sekolah menengah pertama pada pelajaran yang berfusi (broadfield) seperti Pengetahuan Alam (Biologi, Fisika, Kimia) dan Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Ekonomi). dalam hubungan ini, tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran. 
Penetapan tema dilakukan dengan dua cara. Pertama, tema ditentukan terlebih dahulu yaitu dari lingkungan yang terdekat dengan siswa, dimulai dari hal yang termudah menuju yang sulit, dari yang sederhana menuju yang kompleks dan dari hal yang kongkrit menuju ke hal yang abstrak. Cara ini dilakukan untuk kelas-kelas awal SD/MI (kelas I dan II). Tema-tema yang dikembangkan seperti: diri sendiri, keluarga, masyarakat, pekerjaan serta tumbuhan dan hewan. Setelah tema ditentukan, kemudian dilakukan pemetaan kompetensi dasar dan indikator yang diperkirakan relevan dengan tema-tema tersebut. Kedua, tema ditentukan setelah mempelajari kompetensi dasar dan indikator yang terdapat dalam masing-masing mata pelajaran. Penetapan tema dapat dilakukan dengan melihat kemungkinan materi pelajaran yang dianggap dapat mempersatukan beberapa kompetensi dasar pada beebrapa mata pelajaran yang akan dipadukan. Cara ini dilakukan untuk jenjang SD/MI kelas tinggi (kelas III sampai dengan VI) serta SMP/MTs pada mata pelajaran Pengetahuan Alam dan Pengetahuan Sosial. 
B. Model Connected
Model keterhubungan digunakan sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan di hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari dalam satu semester berikutnya didalam satu mata pelajaran maupun antar-pelajaran (interdisiplin). Model ini digunakan dalam mengembangkan pembelajaran terpadu pada satuan pendidikan SMP/MTs untuk keterpaduan antar mata pelajaran selain Pengetahuan Alam dan Pengetahuan Sosial, dan SMA/MA untuk semua mata pelajaran yang memungkinkan kompetensi dasarnya daoat dipadukan. 
Perhatian utama pada penerapan model ini yaitu kejelian dalam mengidentifikasi dan menetapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dipetakan pada setiap mata pelajaran yang akan dipadukan/dikaitkan dalam mata pelajaran. Kegiatan pemetaan kompetensi dasar ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh mengenai kompetensi dasar dan indikator pada setiap mata pelajaran yang diidentikasikan dapat dipadukan. 
Pada tingkat sekolah dasar, pemetaan kompetensi dasar ini tidak terlalu mengalami kesulitan sebab masih menerapkan sistem guru kelas dimana semua mata pelajaran diajarkan oleh satu orang guru (guru kelas). Dalam hal ini, guru SD/MI dengan mudah dan lebih cepat dapat mengaitkan satu kompetensi dasar lainnya pada mata pelajaran yang berbeda dibandingkan dengan guru SMP/MTs dan SMA/MA yang menerapkan sistem guru mata pelajaran.

Pengunjung