Sejarah Sebagai Kerangka Pikir

Allah Ta’ala berfirman didalam Al-Qur’an:
“dan semua kisah dari Rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman” (QS Hud (11) ayat 120)
 Paling tidak, ada 4 fungsi sejarah yang digariskan Al-Qur’an:
1.    Fungsi Peneguh Hati
2.    Fungsi Standar Kebenaran
3.    Fungsi Pengajaran
4.    Fungsi Peringatan
Umat Islam benar benar akan dapat memfungsikan’ sejarah sebagaimana tuntunan Al-Qur’an jika mau berfikir / Tafakkur atas realitas yang benar benar terjadi (sejarah) itu (QS Al-A’raf (7) ayat 176). Sebaliknya jika tidak mau tafakkur atas realitas tersebut maka sejarah hanyalah menjadi ‘cerita masa lalu’, yang sejajar dengan dongeng saja.
Berfikir atas realitas yang terjadi dimasa lalu untuk menentukan gerak langkah dimasa depan, “sejarah menjadi kerangka berfikir”. Langkah gerak yang disusun umat Islam guna meraih akhir dari sejarah yaitu “kemenangan” umat Islam dalam meraih Li I’lai Kalimatillah.
Kemenangan yang sudah Allah Janjikan kepada Umat Islam, yaitu Teraihnya Khilafah (kekuasaan Islam) dimuka bumi ini (QS An-Nur (24) ayat 55). Kemengangan yang membawa implikasi :
1.    Tegaknya Dien (sistem hidup) yang diridhai Allah;
2.    Tercapainya “rasa aman” (adil, makmur, sejahtera);
3.    Kebebasan Umat Islam dalam Beribadah (menjalankan syari’at Islam).
Berfikir dengan kerangka sejarah untuk membuat program – program Pemenangan; memenangkan Islam (idiologi, sistem hidup, way of life) diatas yang lainnya.

Pengunjung