Laporan Struktur dan Proses Sosial Budaya | Pengelompokan Pelapisan Sosial | Interaksi Sosial | Pranata Sosial..!!

ISI LAPORAN STRUKTUR DAN PROSES SOSIAL BUDAYA
A. Pengelompokkan Dan Pelapisan Sosial Serta Interaksi SosialManusia berinteraksi dengan sesamanya dalam kehidupan untuk menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup semacam itu baru akan terjadi apabila manusia dalam hal ini orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia bekerjasama, saling berbicara dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama mengadakan persaingan, pertikaian dan lain-lain sebagainya. Maka dapat dikatakan bahwa interaksi sosial adalah proses-proses sosial, yang menunjuk pada hubungan-hubungan sosial yang dinamis.
Bentuk umum proses-proses sosial adalah interaksi sosial yang dapat juga dinamakan proses sosial karena interaksi sosal merupakan syarat utama terjadinya aktifitas-aktifitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan orang perorangan dengan sekelompok manusia. Apabila dua orang bertemu interaksi sosial dimulai, pada saat itu mereka saling menegur, berjabat tangan, atau bahkan mungkin berkelahi. Aktifitas-­aktifitas semacam itu merupakan bentuk interaksi sosial.
Setiap individu adalah anggota dari suatu kelompok. Tetapi, tidak setiap warga dari suatu masyarakat hanya menjadi anggota dari suatu kelompok tertentu, ia bisa menjadi anggota lebih dari satu kelompok sosial. Berkaitan dengan penempatan individu dalam kelompok sosial, maka individu memilki kemampuan untuk menempatkan diri dan ditempatkan oleh orang lain dalam suatu lapisan sosila ekonomi tertentu.
Penempatan seseorang dalam lapisan sosial ekonomi tertentu merupakan pembahasan stratifikasi sosial. Dalam kaitannya dengan stratifikasi (pengelompokkan) sosial, max webber menjaelaskan stratifikasi sosial dalam tiga dimensi, yaitu :
1. dimensi kekayaan
2. dimensi kekuasaan
3. dimensi prestise
Dimensi kekayaan membentuk formasi sosial yang disebut klas, dimensi kekuasaan membentuk partai, dan dimensi prastise membentuk status.
Lebih jauh Webber dalam “class, status, party” menjelaskan bahwa sesuatu disebut klas apabila :
1. Sejumlah orang sama-sama memiliki suatu komponen tertentu yang merupakan sumber dalam kesempatan hidup mereka.
2. Komponen ini secara eksklusif tercermin dalam kepentingan ekonomi berupa pemilikan benda-benda dan kesempatan untuk memperoleh pendapatan.
Dalam prakteknya, situasi klas ditentukan oleh situasi pasar. Proses pertukaran dalam pasar dapat menciptakan kesempatn kehidupan tertentu bagi mereka yang mempunyai komponen material tertentu. Distribusi pemilikan material yang tak sama dalam tatanan ekonomi, menyebabkan orang- orang yang tidak memiliki tidak dapat berpartisisipasi dalam pertukaran dengan orang yang memiliki. Hal ini menyebabkan barang tertentu menjadi bersifat eksklusif. Bilaman barang eksklusif tersebut disediakn di pasar untuk dipertukarkan secara besar, maka sekelopok orang dengan pemilikan tertentu itulah yang mempunyai kemungkinan untuk menguasai barang tersebut.
Jika kelompok klas mengejar kepentingan ekonomi, dalam teransaksi pasar, maka pembahasan partai berkaitan dengan pencapaian kekuasaan sosial. Namun pembahasan partai dalam kaitannya dengan gaya hidup tidak terlau ditekankan, karena relevansinya dianggap kurang.
Kelompok status merupakan komunitas. Bila kelompok klas ditentukan oleh situasi kelas, mak kelompok status ditentukan oleh situasi status. Situasi status yaitu setiap komponen tifikal dari kehidupan (nasib) manusia yang ditentukan oleh penilaian sosial, baik positif, negatif, atau yang khusus terhadap kehormatan (honor). Kelompok klas tidak selau berkaitan dengan status. Mereka yang termasuk pemilik dalam kelompok klas belum tentu dalam kelompok status mendapat kehormatan yang tinggi dibanding bukan pemilik. Demikian pula, pemilik dan bukan pemilik dapat masuk dalam kelompok yang sama.
Pada setiap kelompok status, kehormatan status dapat dicerminkan dari gaya hidup orang- orang yang menjadi anggotanya. Gaya hidup dikemukakan oleh Melvin Tumin bahawa gaya hidup dan peluang hidup merupakan konsekuensi dari statifikasi sosial. Istilah gaya hidup merujuk pada perbedaan karakteristik dari sekolompok status, dimana keanggotaan dalam kelompok status didasarkan pada tingkat kehormatan yang dapat diperbandingkan.jadi kelompok status dapat menentukan gaya hidup seseorang.
Tumin mengemukakan bahawa gaya hidup yang sama belum tentu mencerminkan gambaran sosio ekonomi yang sama. Begitu pula tingkat sosio ekonomi yang sama belum tentu menghasilkan gaya hidup yang sama pula. Sebagai konsekuensi dari pernyataan tersebut, Tumin mengajukan studi terhadap gaya hidup dari 2 pendekatan atau arahan ynag berbeda, yaitu :
1. Dengan mempertanyakan gaya hidup dari mereka yang memiliki posisi sosio ekonomi yang sama, atau
2. Ciri- ciri sosio ekonomi yang bagaimana dari mereka yang memiliki gaya hidup yang sama.
Berikut adalah pengelompokkan gaya hidup menurut Nas dan Sande, diantaranya :
1. Dimensi morfologis, yakni dimensi yang merujuk pada lingkungan dan aspek geografis.
2. Hubungan sosial dan jaringan kerja. Dimensi ini dibedakan atas pengkapsulan, segreasi dan isolasi.
3. Penekanan bidang kehidupan (domain). Seseorang dapat menekankan kehidupannya dalam suatu bidang tertentu yang menjadi prioritasnya.
4. Makna gaya hidup. Penilaian atau pemaknaan terhadap bidang- bidang kehidupan.
5. Dimensi simbolik, yakni simbol simbol yang digunakan dalam hidupnya.
Bentuk umum proses-proses sosial adalah interaksi sosial (yang dapat juga dinamakan proses sosial), oleh karena interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktifitas-aktifitas sosial. Bentuk lain dari proses-proses sosial hanya merupakan bentuk-bentuk khusus dari interaksi sosial. Apabila dua orang bertemu, interaksi dimulai, pada saat itu mereka saling menegur, berjabat tangan, saling berbicara atau bahkan mungkin berkelahi. Aktifitas-aktifitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial.
Adapun faktor-faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi sosial yaitu:
1. Faktor Imitasi
Faktor imitasi mempunyai peranan sangat penting dalam proses interaksi sosial. Salah satu segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat membawa seseorang untuk mematuhi kaedah-kaedah yang berlaku. Faktor ini telah diuraikan oleh Gabriel Tarde yang beranggapan bahwa seluruh kehidupan sosial itu sebenarnya berdasarkan pada faktor imitasi saja.
2. Faktor Sugesti
Yang dimaksud sugesti disini ialah pengaruh psychis, baik yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya daya kritik, karena dalam psikologi sugesti dibedakan adanya; Auto sugesti, yaitu sugesti terhadap diri sendiri yang datang dirinya sendiri. Hetero sugesti, yaitu sugesti yang datang dari orang lain.
Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya dengan interaksi sosial adalah hampir sama. Bedanya ialah bahwa dalam imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seseorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain diluarnya.
3. Faktor Identifikasi
Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah. Disini dapat mengetahui, bahwa hubungan identifikasi adalah lebih mendalam daripada hubungan yang berlangsung atas proses-proses sugesti maupun imitasi.
4. Faktor Simpati
Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan seperti juga pada proses identiflkasi. Bahkan orang dapat tiba-tiba merasa tertarik pada orang lain dengan sendirinya karena keseluruhan cara-cara tingkah laku menarik baginya.
Berlangsungnya suatu proses interaksi yang didasarkan pada berbagai faktor di atas, diantaranya faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati. Faktor-faktor tersebut dapat bergerak sendiri-sendiri secara terpisah maupun dalam keadaan yang bergabung. Apabila masing­masing ditinjau secara lebih mendalam, faktor imitasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses interaksi sosial.
Salah satu Segi positifnya adalah bahwa imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi nilai-nilai yang berlaku. Namun demikian, imitasi mungkin pula mengakibatkan terjadinya hal-hal negati dimana yang ditiru adalah tindakan-tindakan yang menyimpang. Selain itu, imitasi juga dapat melemahkan bahkan mematikan pengembangan daya kreasi seseorang.
B. Pranata Sosial
Pranata sosial budaya adalah suatu kesatuan sistem lingkungan sosial budaya yang bertindak secara fungsional dalam kehidupan sehari- hari. Dalam ruang lingkup loyalitas, sempitnya pranata sosial dapat dibedakan ke dalam dua kelompok, diantaranya:
Pranata Dominan Yaitu pranata sosial yang menuntut loyalitas penuh dari orang- orang yang berbeda di bawah naungannya. Pranata dominan tidak secara jelas menekankan isolasi yang dilakukannya terhadap orang- orang yang berbeda di naungannya, tetapi hanya menekankan keterbukaan yang bersifat semu, dan tampak menekankan kesukarelaan orang- orang di bawah naungannya.
Contoh : pranata sekte keagamaan dan militer.


Pranata Total
Yaitu pranatasosial yang ditandai oleh bekerja, tidur dan berekreasinya orang-orang tertentu di tempat yang sama dan bersama dengan orang yang sama pula.terpisah dari kehidupan bermasyarakat pada umumnya. Contoh: pranata penjara, rumah sakit, rumah sakit jiwa dan pranata pemeliharaan manusia lanjut usia.
Ciri-ciri pranata sosial budaya
1. Tiap-tiap pranata sosial memiliki simbol sendiri. Pemilikan simbol ini dimaksudkan untuk menandai kekhasan suatu pranata sosial dan memberikan identitas kepada warga masyarakat yang terlibat didalamnya. Simbol dapat dibatasi sebagai semua tanda yang memiliki makna.
2. Usia pranata sosial lebih panjang daripada usia orang perorangan (individu) yang membentuknya, mempertahankan, dan/atau mengubahnya. Contohnya adalah usia bahasa. Sebelum kita dilahirkan, bahasa telah ada. Ketika saya hidup, bahasa ada.
3. Setiap pranata sosial memilki nilai-nilai sendiri. Maksudnya sistem gagasan mendasar yang dimiliki secara bersama- sama oleh sekelompok orang yang digunakan untuk menafsirkan berbagai hal yang telah, sedang, dan akan berlangsung dalam kehidupan sehari-hari.
4. Setiap pranata sosial memilki tata tertib yang menetapkan kode etik bagi tiap peranan yang dimainkan orang. Contohnya adalah dalam pranata keluarga orang yang memainkan peran ayah tidak boleh melakukan tindakan sexual dengan anak gadisnya.
5. Setiap pranata sosial memilki perlengkapannya sendiri, baik prasarana maupun sarana. Contohnya adalah perlengkapan yang dimili oleh pranata rekreasi antara lain pramuwisata dan bangunan (bioskop,vila).
Macam pranata sosial- budaya
Pranata keluarga. Keluarga merupakan kesatuan kelompok terkecil di dalam masyarakat. Pranata keluarga bertujuan untuk mengatur manusia dalam hal melanjutkan keturunan (reproduksi)
Pranata ekonomi. Pranata ekonomi adalah bagian dari pranata sosial budaya yang bersangkut poaut dengan pengaturan bidang ekonomi supaya ketertiban masyarakat tetap terpelihara.
Pranata politik. Pranata politik adalah negara yang merupakan pranata yang memegang monopoli paksaaan fisik dalam suatu wilayah tertentu. Masyarakat merupakan kelompok kolektif dengan adanya suatu pembagianm tugas bagi anggota-anggotanya. Pembagian tugas kepada masyarakat tidak akan berhasil bila tidak ada sekelompok orang yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur orang-orang dalam masyarakat tersebut.
Pranata pendidikan. Masyarakat yang sangat sederhana(masyarakat primitif) tidak mengenal adanya lembaga pendidikan. Lembaga sekolah l;ahir ketika kebudayaan mulai menjadi kompleks sehingga pewarisan pengetahuan tidak mungkin dilakukan dalam lingkungan keluarga.
Pranata agama. Lembaga agama merupakan sistem keyakinan dan praktik keagamaan dalam masyarakat. Asosiasi agama merupakan kelompok orang yang terorganisir secara bersama-sama menganut keyakinan dan menjalankan praktik suatu agama tertentu.
Fungsi pranata sosial budaya 
Pranata sosial budaya penting baga kelangsungan hidup masyarakat yang bersangkutan. Setiap pranata memberikan sumbangan agar masyarakat berada dalam keadaan tertib. Fungsi-fungsi pranata sosial budaya dapat digolongkan atas dua pertimbangan, diantaranya:
Disadari atau tidaknya fungsi suatu pranata
a. Fungsi nyata yaitu fungsi pranata sosial budaya yang disadari oleh masyarakat secara keseluruhan, misalnya dalam pranata keluarga
b. Fungsi tersembunyi yaitu fungsi pranata sosial budaya yang tidak disadari oleh masyarakat (atau hanya disadari oleh orang-orang tertentu), tetapi pada kenyataannya m,emberikan sumbangan bagi bertahannya masyarakat.misalnya,fungsi pengendalian sosial budaya pada pranata keluarga.
Positif atau tidaknya sumbangan pranata 
a. pranata fungsional yaitu pranata sosial budaya yang bersangkutan ikut mendukung kelangsungan hidup masyarakat.
b. Pranata disfungsional yaitu pranata yang merugiakn kelangsungan hidup masyarakat
Contoh fungsi pranata sosial budaya
Pranata keluarga
a. Mengatur masalah tanggung jawab untuk merawat dan mendidik atau menyosialisasikan anak
b. Mengatur masalah ekonomi keluarga
c. Mewariskan gelar kebangsawanan
d. Melaksanakan pengendalian sosial budaya terhadap anggota keluarga agar tidak melakukan penyimpangan sosial budaya
Pranata ekonomi
a. Mengubah pola penggunaan waktu anggota masyarakat
b. Mengubah lingkungan hidup
Pranata politik
a. Adanya suatu komunitas manusia yang hidup bersama atas dasar nilai- nilai yang disepakati bersama.
b. Adanya asosiasi politik yang disebut pemerintah yang aktif.
c. Pemerintah melaksanakan fungsi- fungsi untuk kepentingan bersama (umum).
d. Pemerintah diberi kewenangan untuk memonopoli penggunaan atau ancaman paksaan fisik.
e. Memelihara ketertiban di dalam wilayahnya.
f. Menjaga keamanan dari serangan pihak luar.
g. Melaksanakan kesejahteraan umum.
Pranata pendidikan a. Membantu orang untuk sannggup memberi nafkah bagi kehidupannya kelak.
b. Menolong orang untuk mengembangkan potensi mereka supaya memenuhi kebutuhan mereka dan masyarakat.
c. Melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskan kepada generasi berikutnya.
d. Meningkatkan cita rasa keindahan para siswa.
e. Meningkatkan taraf kesehatan dengan cara melatih jasmani melalui olahraga dan memberikan ilmu pengetahuan dan kesehatan.
Pranata agama a. Menyangkut pola keyakinan yang disebut doktrin yang menentukan sifat hubungan antar manusia dengan sesamanya dan dengan tuhan.
b. Ritual yang mengembangkan doktrin dan yang meningkatkan manusia pada doktrin tersebut.
c. Menyatukan para pemeluknya dalam suatu ikatan persaudaran.
d. Dalam beberapa negara, meliputi pengendalian negara secara aktual.
e. Menjalankan fungsi pendidikan yang antara lain berupa pewarisan ilmu pengetahuan mengenai sejarah para pembawa agam (para nabi), juga menyangkut bagaimana menafsirkan suatu ayat dalam kitab suci.

Pengunjung