Fungsi Ibadah buat manusia | 1. mendapatkan pahala kebaikan | 2. diampuni dosanya yang telah dikerjakan

Disyariatkannya ibadah kepada manusia Seperti ibadah sholat, shaum, zakat, ibadah haji dan ibadah yang lainnya itu adalah sebagian dari bentuk kasih sayang Allah SWT., kepada manusia. karena ternyata Ibadah bila ibadah itu dilakukan oleh manusia dan diterima di sisi Allah maka ibadah itu mempunyai dua fungsi bagi yang mengerjakannya 1) mendapat pahala kebaikan untuk bekal dihari kekal dan yang ke- 2) dihapusnya dosa-dosa yang telah dikerjakaannya. 
 Oleh: Didin Nuryadin (Adin)
Pepatah bangsa arab mengatakan "al-insanu mahalul khotoi wannisyan" artinya manusia tempatnya salah dan lupa, ditambah lagi menurut seorang ahli bahasa mengatakan bahwa kata manusia itu terdiri dari dua kata yang pertama "ma" diambil dari bahasa Arab yang berarti "apa-apa"/"sedikit-dikit" kemudian "nusia" diambil dari bahasa arab yang asalnya "nisyan" yang berarti "lupa" jadi kalau digabungkan dua kata tersebut "manusia" artinya apa-apa lupa/sedikit-sedikit lupa. Oleh karenanya merujuk dari hal itu yang namanya manusia selamanya tidak bisa bipisahkan dengan yang namanya dosa adakalanya dosa disebabkan oleh lupa atau dosa yang menyebabkan lupa.
Manusia dengan yang namanua dosa itu ibarat debu yang bertebaran dengan tubuh kita sangat tidak bisa dipisahkan, mau kita duduk manis dirumah, dikantor, dikebun atau dimanapun buat yang beraktivitas maupun yang tidak melakukan aktivitas yang namanya debu itu akan selalu menempel ditubuh kita sangat-sangat tidak mungkin bisa dipisahkan atau dijauhkan dia dosa dari manusia hanya bisa dibersihkan, makanya kita mengenla "mandi" nah ini adalah salah satu cara dari sebagian cara manusia menghilangkan kotorang debu di tubuh kita.
Rasulullah SAW., pernah mengeluarkan satu hadist yang menggambarkan bahwa kotoran debu dari manusia akan bersih jika manusia melakukan mandi sehari lima kali di sungai yang airnya bersih, nah hal itu adalah perumpamaan sholat yang lima waktu yang dilakukan sehari oleh manusia itu bisa menghapus kotoran dosa yang telah dilakukan oleh manusia. untuk lebih jelasnya ini haditsnya:
"Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, “ Saya mendengar Rasulullah saw. Bersabda,’ Apakah pendapat kalian jika ada sebuah sungai di depan pintu rumah salah seorang dari kalian, lalu ia mandi di dalamnya lima kali sehari, apakah kotoran masih melekat di tubuhnya?’ Para shahabat menjawab,” Kotoran tidak akan melekat di tubuhnya.” Sabda beliau, “ Itulah perumpamaan sholat lima waktu. Dengan mengerjakannya, Allah akan menghapus dosa-dosanya.” (HR. Ibnu Majah-At-Targhib)
Kemudian hadits yang kedua adalah :
Dari Jabir r.a., ia berkata, Rasulullah saw. Bersabda,” Perumpamaan sholat lima waktu adalah seperti sebuah sungai yang dalam, yang mengalir di depan pintu rumah seseorang dari kalian, ia mandi di dalamnya lima kali sehari.” ( Muslim At Targhib )
Hadits diatas mengenai ibadah sholat yang bila kaifiyat/ tata cara, kekhusuan dan waktunya sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah SWT., didalam Al-quran, yang meruju kepada yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW., dalam haditsnya atas dasar ketaatan pada-Nya kemudian diterima amalan tersebut maka fungsinya sebagai bentuk kasih sayang Allah tidak hanya diganjar saja (karena definisi ibadah yang wajib adalah diganjar bila dilaksanakan dan disiksa bila ditinggalkan) tapi diampuni juga dosanya, ini menggambarkan betapa besarnya kasih sayang Allah pada ummatnya.
Begitu juga dengan ibadah shaum, yang bila dilaksanakan dengan tata cara/kaifiyat yang telah dicontohkan Allah SWT., melalui Rasulnya Nabi Muhammad SAW., hingga akhirnya diterima Ibadah Shaum tersebut maka fungsinya selaina diganjar karena termasuk perintah yang wajib juga diampuni dosanya sebagaima banyak hadits-hadits yang menjelaskan dan ini diantaranya :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari [38, 1901, 2014] dan Muslim [760] dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu)
Dalam penjelasan yang lain juga menguatkan fungsi iabadah diantaranya :
Imam An-Nawawi mengatakan bahwa pendapat yang populer di kalangan para ulama ahli fikih menyatakan bahwa dosa-dosa yang terampuni dengan melakukan puasa Ramadhan itu adalah dosa-dosa kecil bukan dosa-dosa besar (lihat Al-Minhaj, 4/76).
Hal itu sebagaimana tercantum dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ   
“Shalat lima waktu. Ibadah Jum’at yang satu dengan ibadah jum’at berikutnya. Puasa Ramadhan yang satu dengan puasa Ramadhan berikutnya. Itu semua merupakan penghapus dosa antara keduanya, selama dosa-dosa besar dijauhi.” (HR. Muslim [233])
Makanya dari bentuk kasih sayang Allah SWT., yang ini, Rasulullah sangat menekankan sekali kepada umatnya supaya umatnya tidak meninggalkan ibadaha-ibadah yang wajib dan mengharapkan sekali bisa melaksanakan ibadah-ibadah tersebut semuanya (yang wajib maupun yang shunnah) sebagai bentuk taat kita kepada Allah dan cinta kepada Rasulullah yang artinya kita menerima bentuk kasih sayang Allah yang ini.
Terakhir mudah-mudahan catatan singkat dari saya ini bisa bermanfaat buat semuanya, khususnya buat yang telah bersilaturahmi ke Adin Blog dan membaca tulisan yang ada disini, akhirul kalam wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.   

Pengunjung