Makalah Tentang Fokus Perkembangan Usia Anak | Awal Usia 0-12 bulan..!!


FOKUS PENGEMBANGAN USIA ANAK
TPA memiliki beberapa fokus pengembangan pendidikan pada masing-masing tingkat usia anak. Sebagai gambarannya adalah :
1. Usia 0 – 12 bulan, fokus stimulasi pada hampir seluruh aspek perkembangan, utamanya fisik, bahasa, kognitif, dan prilaku. Dalam usia ini focus pengembangannya adalah kemampuan fisiknya, terutama pada pematangan organ-organ pancainderanya. Aspek bahasa anak usia ini masih pada pengembangan perbendaharaan kata dan penggunaan kata sederhana, memperkenalkan kata dengan benda secara bertahap. Dalam aspek kognitif usia ini hanya sebatas mengembangkan logika sederhana anak. Aspek prilaku pada usia ini hanya mengenalkan pada prilaku yang diterima lingkungan dan yang tidak bisa diterima lingkungan yang ditanamkan melalui pembiasaan sehari-hari., seperti ucapan terimakasih, salam, maaf, minta tolong. 
2. Usia 1 – 3 tahun, fokus utama stimulasi pada usia ini adalah pengembangan prilaku dan  pengembangan motorik berupa keterampilan-keterampilan akademik ( corat-coret, gerakan memukul, lompat, lari, memegang barang, menggambar) dan kehidupan praktis (mandi, berpakaian, menyapu lantai, ngepel, mencuci, memakai sepatu-sandal). Menginjak usia 3 tahun anak sudah dapat mengembangkan fantasinya, pendidik dapat menstimulasinya dengan kegiatan bermain peran. Anak usia ini juga harus sudah mulai dilatih untuk mengatasi frustasinya melalui berbagai aktivitas yang ada dalam program kegiatan. 
3. Usia 4 – 6 tahun, adalah usia anak yang berada di prasekolah, yaitu Play Group/Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak (TK). Sehingga program stimulant disesuaikan kurikulum/program KB dan TK.
 
ASPEK LAYANAN KESEHATAN DAN GIZI
Layanan yang diberikan sebuah TPA tidak hanya layanan stimulasi pendidikan, tetapi juga memberikan layanan kesehatan dan gizi yang sangat penting bagi anak. Layanan kesehatan dan gizi dapat diberikan berupa penyediaan asupan gizi yang cukup dengan cara menyediakan makanan dengan gizi seimbang untuk anak sehari-harinya. Kedua layanan deteksi dini tumbuh kembang anak dengan cara terus memantau perkembangan mereka secara terus menerus.

METODE PEMBELAJARAN
Setiap kegiatan stimulasi selalu dilakukan melalui kegiatan bermain, tidak ada pemaksaan kepada anak untuk belajar secara akademik. Semua konsep yang akan diajarkan, diberikan melalui kegiatan bermain. Kegiatan bermain efektif di TPA yang dimaksud :
  1. Main sensoris motoris, merupakan kegiatan main untuk mengembangkan kemampuan indra anak dalam menerima berbagai informasi dari luar. Kegiatan sensori-motoris adalah kegiatan yang dapat dilakukan menggunakan semua panca indra anak. Contoh kegiatan main sensori diantaranya kegiatan bermain bola, ubleg, finger painting, bermain tanah liat.
  2. Main pembangunan, terdiri dari pembangunan yang bersifat cair dan padat. Pembangunan yang bersifat cair seperti bermain air, pasir, spidol, ubleg, biji-bijian. Sedangkan pembangunan yang bersifat padat, misalnya balok, lego, puzzle.
  3. Main peran, yang terdiri dari main peran makro dan mikro. Main peran makro adalah main peran dimana anak memainkan sendiri peran yang ada. Contohnya, anak berperan sebagai kelinci. Sementara main peran mikro adalah bermain peran menggunakan benda-benda untuk berperan sesuatu. Contohnya, anak memakai balok untuk dimainkan sebagai kelinci.
TIPE TAMAN PENITIPAN/PENGASUHAN ANAK
Ada 3 tipe yang dapat diselenggarakan oleh sebuah TPA atau Day Care, yaitu : full day care, hajf day care dan incidental day care.
  1. Full Day Care (Pengasuhan Penuh waktu), tipe melaksanakan layanan sepanjang hari selama ibu bekerja, rentang waktu pkl. 08.00 – 16.00. Program yang diberikan mencakup layanan pengasuhan dan stimulasi pendidikan secara bersama dan terpadu.
  2. Half Day Care (Pengasuhan Paruh Waktu), tipe layanan yang dilaksanakan selama setengah hari rentang waktu pkl. 08.00- 12.00, dengan program layanan yang sama dengan program full day care.
  3. Insidental Day Care (Pengasuhan sewaktu-waktu), layanan pengasuhan dalam hitungan jam, minimal  2 jam pengasuhan. 
RASIO PER KELAS
Taman Penitipan Anak  yang baik tidak hanya memperhatikan perencanaan stimulasi pendidikan , tetapi juga mengatur jumlah anak di setiap kelas dengan tenaga pendidik agar program stimulasi yang dibuat dapat dilaksanakan secara efektif.  Berikut acuan rasio pendidik dan anak dalam sebuah kelas :
  1. Bayi usia 3 bulan – 1 tahun  ( Infant) = 1 pendidik mengasuh dan menstimulasi 3 bayi.
  2. Anak usia 1 – 3 tahun (Toddler)          = 1 pendidik mengasuh dan menstimulasi 5 anak.
  3. Anak usia 3 – 6 tahun                            = 1 pendidik mengasuh dan menstimulasi 10 anak.
G.  JADWAL KEGIATAN HARIAN
Jadwal kegiatan merupakan rencana program layanan yang akan dilaksanakan dalam sehari selama jam layanan. Berikut langkah-langkah menyusun agenda program layanan :
  1. Menentukan lamanya jam layanan dalam sehari, full day ataukah half day  atau  insidental yang hanya berkisar berapa jam saja.
  2. Menentukan panduan pemberian program stimulasi, misalnya menggunakan Menu  Generik. Ketika diputuskan menggunakan Menu Generik, maka inti dari program stimulasi mengacu pada Menu Generik sebagai standar minimalnya. Buat rencana bulanan terlebih dahulu, seperti :
  3. Membuat jadwal tetap yang rutin dilaksanakan setiap hari, seperti penyambutan kedatangan anak, jadwal makan, tidur, mandi, dan pulang.
  4. Pemilihan materi pengembangan sehingga sebelum kegiatan guru sudah memilih media  dan menyiapkan lingkungan stimulasi yang akan dilaksanakan selama sehari.
http://educationcheerful.wordpress.com/2013/08/27/day-care-taman-penitipan-anak/

Pengunjung