Makalah Penelitian Kuantitatif | Penggunaan Metode | Proses dan Kelebihan dan Kekurangan Penelitan Kuantitatif..!!

Lanjutan dari Makalah Penelitian Kuantitatif

D. Penggunaan Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif dapat digunakan apabila :
1. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
2. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
3. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain.
4. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
5. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur.
6. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk tertentu.
http://adinnagrak.blogspot.com/
E. Proses Penelitian Kuantitaif
Proses penelitian yang dimaksud adalah kerangka kerja peneliti dalam melakukan penelitian kuantitatif. Minimal ada enam langkah yang harus dilakukan oleh peneliti yang meliputi:
1. Mengeksplorasi, merumuskan dan penentuan masalah yang akan diteliti
Pada tahap ini peneliti diharuskan untuk mencari topik masalah yang diminati yang disesuaikan dengan tujuan penelitiannya. Topik masalah dianggap sebagai kerangka besar masalah sedangkan masalah adalah bagian-bagaian dalam topic itu. Bila masalah sudah ditemukan maka peneliti boleh melanjutkan ke tahap pembuatan judul.
Hal penting yang perlu diingat oleh peneliti bahwa kebiasaan menggonta-ganti topic, masalah dan judul yang telah dipilih adalah tidak membantu penyelesaian persoalan. Karena hal itu malah menjadikan peneliti tidak beranjak alias diam ditempat. Adapun pertimbangan dalam memilih masalah minimal ada dua hal:
a. Pertimbangan objektif
Maksud dari pertimbangan objektif disini adalah pertimbangan berdasarkan masalah itu sendiri, layak tidak layak masalah itu diangkat. Penentuan kelayakan masalah itu minimal didasarkan pada pertimbangan kualitas masalah itu dan dapatnya masalah itu dikonseptualisasikan.
b. Pertimbangan subjektif
Pertimbangan subjektif adalah pertimbangan seputar kredibilitas peneliti terhadap apa yang akan ditelitinya. Sehingga hal-hal yang dipertimbangkan disini mencakup minat, dana, kemampuan, waktu dan lain-lain yang dimiliki peneliti terhadap masalah yang akan ditelitinya.
Apabila kedua pertimbangan di atas mengarah pada kondisi yang posisif maka peneliti bisa melanjutkan untuk mengambil keputusan atas masalah penelitian yang akan ditempuh. Bila hasil dari kedua pertimbangan tersebut negative maka bisa dipertimbangakan untuk tidak memlih masalah tersebut.
2. Mendesain model penelitian dan parameter penelitian
Langkah selanjutnya bagi peneliti setelah menetapkan masalah yang akan diteliti adalah memilih desain penelitian. Untuk melangkah menuju desain penlitian kuantitatif seorang peneliti hendaknya menentukan konsep penelitiannya. Sedangkan konsep penelitian dapat diperoleh dengan generalisasi dan abstraksi. Generalisasi adalah proses bagaimana memperoleh prinsip dari berbagai pengalaman yang berasal dari literature dan empiris. Sedangkan abstraksi mencakup ciri-ciri umum yang khas dari fenomena yang dibicarakan itu.
Hal penting lainnya yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam membuat konsep penelitian adalah desain variabel dan interaksi antar variabel. Dan perlu diingat bahwa konseptualisasi dalam penelitian kuantitatif akan terbentuk jika peneliti membaca teori yang akan digunakan dalam penelitiannya. Apabila teori dan konsep telah terbentuk peneliti bisa menentukan metode penelitian yang akan digunakan.

3. Mendesain instrument pengumpulan data penelitian
Instrument penelitian dalam kegiatan penelitian ibarat sebuah jala atau jaring yang digunakan untuk menangkap data sebanyak dan sevalid mungkin. Karena peran inilah yang menjadikan instrument penelitian memiliki posisi amat penting dalam penelitian. Instrument penelitian dibedakan menjadi beberapa model. Diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Wawancara (interview)
Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh peneliti dengan responden. Ada beberapa model wawancara yang bisa dilakukan oleh peneliti. Pertama, wawancara terstruktur. Wawancara, menurut Moleong dalam Sukardi (2006) adalah kegiatan percakapan dengan maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai.Wawancara ini dilakukan dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya dan dilakukan secara face to face, telepon atau email. Kedua wawancara tidak terstruktur. Yaitu wawancara yang daftar pertanyaannya tidak tersusun dengan baik.
b. Angket (quisioner)
Angket atau quisioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya untuk dijawab oleh responden. Jenis quisioner bisa dibedakan menjadi dua. Pertama, Quisioner yang diberikan secara pribadi. Quisioner yang diberikan secara pribadi ini dapat diterapkan ketika survey dilakukan dengan ruang dan waktu yang terbatas. Kedua, Quisioner surat. Quisioner jenis ini keuntungannya bisa menjangkau luas. Quisioner dikirim mellaui surat dan kepada respondeng dan biasanya di lengkapi dengan amplop dan perangko balasan untuk dikirim balik.
c. Pengamatan (observation)
Pengamatan atau observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian, dan data penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti. Ada beberapa bentuk observasi, yaitu:
1) Observasi Berstruktur
Observasi berstruktur adalah kegiatan observasi dimana peneliti telah menyiapkan materi pengamatan dan instrumen yang akan digunakan. Observasi ini juga disebut pengamatan sistematik.
2) Observasi Tidak Berstruktur
Observasi tidak berstruktur maksudnya bahwa kegiatan observasi dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Sehingga peneliti harus menguasai ilmu tentang objek yang diteliti.
d. Dokumentasi
Adalah suatu metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa catatan, transkip, buku, agenda, dan sebagainya dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data (Arikunto, 2006)
e. Test.
Tes sebagai pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan dan latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Ada beberapa macam tes instrumen pengumpulan data, diantaranya: tes kepribadian, tes bakat, tes prestasi, tes sikap, tes intelegensia.
Data-data yang diperoleh dari instrument inilah yang kemudian akan dianalisis untuk menguji kesimpulan awal (hipotesa) yang telah ditentukan peneliti. Dari penjabaran ini nampak bahwa instrument penelitian memiliki peran yang penting dalam proses pengumpulan data.
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.
a. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrument. Untuk memperoleh instrument yang valid peneliti harus bertindak hati-hati sejak awal penyusunannya. Dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan instrument, yakni memecah variabel menjadi sub variabel, indicator, kemudian merumuskan butir-butir pertanyaannya. Apabila cara dan isi tindakan ini sudah betul, dapat dikatakan bahwa peneliti sudah boleh berharap memperoleh instrument yang memiliki validitas logis.
b. Reliabilitas
Uji reliabilitas instrument menunjukkan hasil pengukuran suatu instrument yang tidak mengandung bias atau bebas dari kesalahan pengukuran.

4. Melakukan pengumpulan data penelitian
Proses pengumpulan data penelitian kuantitatif harus terprogram dan terencana. Hal-hal yang harus disiapkan oleh peneliti dalam tahap pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Membuat schedule penelitian
Schedule penelitian berisi hal-hal yang harus dikerjakan, kapan waktunya dan deadline selesai dan lain-lain.
b. Persiapan admisintrasi
Persiapan administrasi yang dimaksud seperti meliputi persiapan surat-menyurat, pengurusan ijin penelitian, persiapan pertemuan-pertemuan, persiapan alat-alat penelitian, dan lain-lain.
c. Organisasi tim peneliti
Organisasi ini untuk penelitian kolektif, untuk penelitian individual tidak memerlukan pengorganisasian seperti ini.
d. Penyusuan anggaran penelitian
Bagi penelitian individual penyusuan anggaran tidak mutlak diperlukan karena semua pengeluaran langsung dikoordinasi sendiri dengan biaya sendiri. Tapi bagi penelitian kolektif yang membutuhkan donor dari pihak lain maka perlu membuat rencana anggaran dana.
e. Ujicoba dan revisi instrument penelitian
Adapun instrument penelitian yang membutuhkan uji coba adalah jenis angket. Sedangkan jenis wawancara, observasi, interview, dokumentasi dan lainnya tidak harus diuji cobakan. Karena instrument ini selalu bersama peneliti.
f. Field workers dan tenaga asisten
Tenaga bantu ini diperlukan biasanya dalam penelitian kuantitatif yang dilakukan pada populasi yang sangat luas. Sehingga peneliti membutuhkan bantuan orang lain.
g. Mengambil data dilapangan
Apabila seluruh persiapan penelitian diatas sudah selesai maka pengumpulan data bisa dimulai. Beberapa ahli mengatakan bahwa jika suatu penelitian sudah sampai pada pengumpulan data maka penelitian tersebut 80% sudah selesai.
Adapun etika dalam pengumpulan data yang sebaiknya diterapkan peneliti adalah: pertama, mampu meyakinkan bahwa privasi dan kerahasiaan responden adalah tanggungjawab peneliti. Kedua, tujuan penelitian harus dijelaskan pada subjek penelitan. Ketiga, jangan bertanya data yang sifatnya pribadi yang tidak ada sangkut pautnya dengan tujuan penelitian. Keempat, jika responden tidak setuju atau tidak tertarik untuk memberikan respon maka harus tetap di hormati. Lima, tidak boleh terjadi distorsi dalam melaporkan data yang dikumpulkan selama penelitian.

5. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian
a. Mengolah Data
Pada analisis data kuantitatif, maka pengolahan data merupakan kegiatan pendahuluan yang meliputi :
1) Tahap editing (Pemeriksaan Data)
Bebarapa hal yang perlu diperhatikan pada tahap editing adalah sebagai berikut: pertama, lengkapnya pengisian jawaban. Kedua, kejelasan tulisan. Ketiga, kejelasan makna jawaban. Keempat, keajekan kesesuaian jawaban. Kelima, relevansi jawaban. Keenam keseragaman kesatuan jawaban.
2) Tahap coding (pembuatan kode)
Apabila tahap editing telah selesai dilanjutkan dengan pembuatan kode (coding) sebagai usaha menyederhanakan data. Hal ini dilakukan dengan memberi symbol angka pada tiap-tiap jawaban. Manfaat coding ini adalah memudahkan analisis data dan penyimpanan data. Pembuatan kode dilakukan sebelum penelitian jika pertanyaan bersifat tertutup. Sedangkan pertanyaan terbuka maka pemberian kode setelah data diperoleh.
3) Tahap penyederhanaan data
Penyederhanaan data biasanya terjadi pada data yang diperoleh melalui pertanyaan terbuka, sehingga jawaban-jawaban responden yang berbeda-beda ini membutuhkan penyederhanaan. Langkah penyederhaan ini bisa dengan penggolongan jawaban dengan jumlah kategori yang terbatas.
4) Tahap mengode data
Mengkode data adalah tahap akhhir dari kegiatan pengolahan data. mengkode data dilakukan dengan cara memindahkan semua data dari kuisioner ke lembaran kode atau kartu tabulasi dengan menggunkan kode sebagaimana yang telah ditetapkan pada buku kode.
b. Analisis Data
Pada dasarnya, pengolahan data dalam penelitian kuantitatif tidak lepas dari penggunaan metode statistik tertentu. Statistik sangat berperan dalam penelitian, baik dalam penyusunan, perumusan hipotesis, pengembangan alat dan instrument penelitian, penyusunan rancangan penelitian, penentuan sampel, maupun dalam analisis data.
6. Mendesain laporan hasil penelitian
Laporan penelitian adalah tahap akhir dari penelitian kuantitatif. Laporan penelitian amat penting karena ‘benda” ini menjadi peninggalan tertulis dari suatu penelitian yang telah dilaksanakan. Ciri laporan yang baik diantaranya adalah lengkap, ringkas dan jelas, susunan pargaraf runtut, bahasa tepat dan lain-lain. Adapun bagian-bagian laporan adalah sebagai berikut:
a. Halaman Judul
b. Daftar isi
c. Proposal penelitian dan surat pengesahan
d. Ringkasan eksekutif dan sinopsis
e. Bab pendahuluan
f. Isi laporan
g. Bagian akhir laporan
h. Ucapan terimakasih
i. Daftar pustaka
j. Lampiran

F. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif
1. Kelebihan Metode Kuantitatif
a. Dapat digunakan untuk menduga atau meramal.
b. Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai aturan.
c. Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau lebil variabel.
d. Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan rumit dalam sebuah model.
2. Kekurangan Metode Kuantitatif
a. Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi)
b. Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.
c. Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis data yang populasi atau sampelnya sama.
d. Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang jumlahnya sedikit (> 30).


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.Ruang lingkup penelitian kuantitatif sama dengan besaran ruang lingkup sosial, seperti pendidikan, sosiologi, politik, ekonomi, hukum, administrasi, komunikasi dan sebagainya. Kelebihan metode kuantitatif Dapat digunakan untuk menduga atau meramal. Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai aturan. Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hudungan antara dua/lebih variabel. Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan rumit dalam sebuah model.Kekurangan metode kuantitatif Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi) Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan. Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis data yang populasi/sampelnya sama. Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang jumlahnya sedikit (> 30)

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Saran yang membangun kami tunggu untuk tindak lanjut selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung : Alfabeta
Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif Naturalistik dalam Pendidikan. Yogyakarta: Usaha Keluarga.

Untuk Makalah Selengkapnya bisa dilihat di 
Makalah Penelitian Kuantitatif | Pendahuluan | Definisi | Ciri-Ciri dan Langkah Penelitan Kuantitatif..!!

Pengunjung