Makalah Tentang Kemampuan Berbahasa | Pengertian dan Pengembangan Bahasa pada Anak Usia Dini

Kemampuan Berbahasa

1. Pengertian Kemampuan Berbahasa
Kemampuan berbahasa merupakan aspek penting yang perlu dikuasai anak, tapi tidak semua anak mampu menguasai ini. Ketidakmampuan anak berkomunikasi secara baik karena keterbatasan kemampuan menangkap pembicaraan anak lain atau tidak mampu menjawab dengan benar. Selain itu, masalah perkembangan bahasa terkait dengan terbatasnya pembendaharaan kata anak, gangguan artikulasi seperti sulit mengucapkan huruf r, sy, l, f, z, s, atau c. (dalam Uyu, Mubiar, 2011).

Bahasa dapat didefinisikan sebagai sarana komunikasi, baik itu lisan, tulisan atau isyarat dengan menyimbolkan pikiran dan perasaan untuk menyampaikan makna kepada orang lain. Salah satu bentuk komunikasi yang paling efektif adalah bicara, karena penggunaannya paling luas dan paling penting. Bicara adalah bentuk bahasa yang menggunakan artikulasi atau kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan maksud. Dalam bahasan ini, kita menggunakan kata bahasa yang mencakup bicara di dalamnya (Aisyah dkk, 2007).

2. Pengembangan Bahasa pada Anak Usia Dini
Bahasa sebagai salah aspek yang harus dikembangkan dalam pelayanan pendidikan anak usia dini -baik itu berupa Taman Kanak-Kanak, Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, Pos PAUD, Satuan PAUD Sejenis (SPS) dan sejenisnya- diarahkan agar anak mampu menggunakan dan mengekspresikan pemikirannya dengan menggunakan kata-kata. Pengembangan bahasa dapat dikatakan lebih diarahkan agar peserta didik dapat melakukan berbagai hal, misalnya: (1) mengolah kata secara komprehensif; (2) mengekspresikan kata-kata tersebut dalam bahasa tubuh (ucapan dan perbuatan) yang dapat dipahami oleh orang lain; (3) mengerti setiap kata, mengartikan, dan menyampaikannya secara utuh kepada orang lain; (4) berargumentasi, meyakinkan orang melalui kata-katanya sendiri.

Pengembangan berbahasa pada anak usia dini lebih menekankan pada mendengar dan berbicara bukan pada membaca dan menulis. Hal ini disebabkan aspek berbahasa yang utuh itu diawali dengan memperkuat kekuatan sensori motor terkait dengan kesiapan organ-organ pendengaran dan organ-organ berbicara. Jika kedua organ tersebut telah kuat, potensi yang lebih tinggi terkait dengan kesiapan otak lainnya dan lebih mempermudah anak dalam memperoleh bahasa secara utuh.

3. Aspek Pengembangan Bahasa pada Anak Usia Dini
Menurut Bromley (dalam , Aisyah dkk, 2007) pengembangan bahsa untuk anak usia dini difokuskan dalam keempat aspek bahsa yaitu; (a) menyimak, (b) berbicara, (c) membaca, (d) menulis.

Pengunjung