Makalah Pendidikan Karakter | Pengertian Pendidikan Karakter | Naskah Ujian Akhir Semester Genap 2014/2015

NASKAH UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2014/2015
MATA KULIAH : PENDIDIKAN KARAKTER
KODE : GD541
PROGRAM STUDI : S1 - PGSD
SEMESTER : 2 REGULER
JENIS UJIAN : TAKE HOME
DOSEN PENGAMPU : Drs. H. Nana Ganda, M.Pd.
Petunjuk :
1.    Kerjakan soal dibawah ini dengan benar
2.    Dikumpulkan sesuai dengan jadwal UAS yang sudah ditetapkan oleh lembaga

1.    Pengertian pendidikan karakter adalah bagian esensial yang menjadi tugas lembaga pendidikan. Namun realitas selama ini menunjukan bahwa pendidikan karakter belum memperoleh porsi perhatian yang signifikan. Akibatnya, berbagai patologi social di tengah masyarakat berkembang secara passif, maka hancur nilai nilai moral solidaritas maraknya korupsi dan berbagai wujud patologi social yang lainya.
a.    Bagaimanakah mutu akademis dalam pembentukan karakter yang sebenarnya dan mengacu kepada tuntutan hidup secara ekonomi dan politik.
Jawab : Dalam era globalisasi ini, mutu akademis di tuntut agar mengacu kepada moral yang lebih baik. Pada kenyataan nya, banyak anak didik yang terkontaminasi oleh pergaulan bebas dan budaya asing. Kita sebagai calon pendidik harus mengusahakan agar karakter anak didik dapat kenmbali kepada jati diri anak Indonesia yang sejati, juga mencintai tanah air dan bangsanya. Dengan begitu sebagai penerus bangsa anak didik dapat memajukan ekonomi dan politik yang biasanya menjadi masalah terbesar di negeri kita. Atas dasar cinta tanah air dan bangsa, anak didik akan berusaha belajar dengan giat agar perekonomian di negaranya dapat berubah dan semaikin maju, mereka mengerti bahwa Indonesia tengah membutuhkan penerus bangsa yang cerdas dan kompeten dalam melakukan segala hal. Korupsi yang merajalela akan segera di berantas oleh mereka yang jujur dan amanah serta dapat mengemban tanggung jawab secara baik.

b.    Upaya apakah dalam pembentukan karakter yang dilandasi pendidikan basik nilai guna menciptakan suatu karakter yang peduli di dalam kehidupan masyarakat.
Jawab : Sebagai calon pendidik, kita seharusnya mampu dan mengupayakan agar karakter serta moral anak didik dapat berkembang. Kita bisa melakukan nya dengan cara memberikan motivasi, melakukan kegiatan belajar sambil bermain, menjelaskan kepada anak didik tentang bagaimana kondisi masyarakat di negeri ini. Sehingga mereka akan memikirkan dan berusaha untuk memperbaiki keadaan di sekitarnya, terutama di lingkungan masyarakat. Sebagai actor utama calon penerus bangsa, anak didik harus memiliki moral dan karakter yang sesuai dengan pribadi bangsa.

c.    Apa yang jadi hambatan dalam proses ketok tular pendidikan karakter bagi seorang guru.
Jawab : Dalam upaya membangun karakter bangsa, ada berbagai hambatan yang harus di lalui calon pendidik, diantaranya :
•    Anak didik tak menghiraukan/memperdulikan penjelasan dari pendidik.
•    Motivasi yang di berikan kadang tak berpengaruh.
•    Budaya asing telah memasuki akal pikiran dan keseharian anak didik.
•    Orang tua dan masyarakat sekitar acuh tak acuh akan upaya pendidik.
•    Tak ada dukungan dari pemerintah terhadap upaya yang di lakukan.

d.    Bagaimana peran guru yang dituntut untuk lebih cerdas dalam mengaplikasikan pendidikan karakter berdasarkan umur anak sekolah dasar.
Jawab : Peran guru sangat berpengaruh akan karakter anak didik, terutama di lingkungan sekolah. Guru di tuntut lebih cerdas dan mampu mengaplikasikan pendidikan karakter pada sikap dan perilaku anak didik. Ini di lakukan sesuai dengan umur dan kemampuan anak didik itu sendiri. Kepada anak didik yang masih di bawah umur atau sekitar  kelas 1-3, pendidikan karakter di aplikasikan melalui hal-hal kecil yang dapat di lakukan anak didik. Seperti membantu sesama, membantu orang tua, bergotong royong, bersikap jujur, dll. Sedangkan pada anak didik yang duduk di kelas tinggi atau di kelas 4-6. Pendidikan karakter dapat di aplikasikan ke dalam kehidupan anak didik. Anak didik di arahkan untuk dapat melakukan apapun sendiri tanpa tegantung pada orang lain, anak didik juga harus mampu bersikap sopan dan baik kepada orang tua, anak didik di arahkan untuk dapat mencintai tanah air dan bangsanya.

2.    Pembentukan karakter adalah upaya membantu perkembangan jiwa anak, baik lahir maupun batin. Pendidikan pembentukan karakter merupakan upaya untuk menumbuh kembangkan nilai-nilai kehidupan secara etika moral, yang berlaku.
a.    Bagaimana peran pendidikan karakter yang bersifat terus menerus diterapkan dengan jenjang berkelanjutan dimulai dari pendidikan usia dini dan seterusnya.
Jawab : Peran pendidikan karakter sangat berpengaruh dalam kehidupan anak didik. Jika upaya pendidik dalam menanamkan moral dan karakter dapat berhasil dan terlaksana. Pribadi anak didik dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya. Ia juga dapat berperan aktif dalam kehidupan nya maupun pengaruh baik dalam karirnya nanti. Selain pendidik, orang tua juga wajib mengarahkan anak didik dari usia dini sampai dewasa untuk menanamkan pendidikan karakter yang sesuai dengan moral dan pribadi bangsa.

b.    Mengapa peran pendidikan karakter bisa dikatakan bermanfaat bagi kehidupan yang layak dalam kehidupan bermasyarakat ?
Jawab : Karena pendidikan karakter sangat menentukan bagaimana moral dan sikap anak didik di masa yang akan datang. Jika pendidikan karakter telah tertanam dalma diri anak didik, ia dapat menempatkan dirinya dalam kondisi dan situasi apapun. Dengan begitu ia dapat bersosialisasi dan aktif dalam kehidupan masyarakat. Sebaliknya, jika pendidikan karakter tidak di tanamkan pada anak didik, ia akan kehilangan arah dan moral yang telah di ajarkan sejak dini lama kelamaan akan hilang bahkan rusak.

c.    Bagaimana peran seorang guru dalam mengintegrasikan nilai karakter ke dalam mata pelajaran dikelas yang dituntut oleh hidup di lingkungan skup keluarga.
Jawab : Dalam setiap mata pelajaran, guru sebaiknya menyisipkan pendidikan karakter yang mampu di pahami oleh peserta didik. Pendidikan karakter tersebut dapat berupa praktek langsung di dalam kelas atau materi yang dapat di jelaskan oleh guru kepada anak didik.

d.    Muara pendidikan ranah afektif harus tumbuh dan terbentuk kepribadian yang dapat dipertanggungjawabkan secara peran harapan bangsa Indonesia (bagaimana sikap dan tindakan calon guru dalam menyikapinya)
Jawab : Afektif  atau sikap memang sangat berperan dalam diri seorang anak didki. Sebagai calon guru, kita harus dapat mengupayakan memperbaiki afektif anak didik agar sesuai dengan harapan bangsa akan calon penerusnya. Tentu saja sikap dan perilaku calon penerus bangsa sangat menentukan bagaimana masa depan bangsa di masa yang akan datang.

3.    Pengertian pendidikan karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan berkerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.
a.    Apa alasanya karakter disebutkan ciri atau sifat kejiwaan antara lain :
-    Akhlak, budi pekerti yang dapat membedakan seseorang
-    Individu yang berkarakter dan cirinya
-    Peran harapan anak didik yang berkarakter (berperilaku) dalam lingkup keluarga dan masyarakat.
Bagiamana dari  ketentuan ke 3 sub diatas menjadi nilai budaya hidup dilingkungan anak didik sekitar ?
Jawab : Jika ketiga alasan tersebut dapat berkembang baik di dalam diri anak didik, nilai budaya di lingkungan sekitar anak didik dapat menjadi pendidikan karakter untuk membentuk afektif anak didik menjadi lebih baik lagi. Jelas sudah jika di suatu lingkungan masyarakat terdapat banyak sikap dan perilaku individu yang berbeda, mereka semua dapat saling berbagi satu sama lain dan dapat mensyukuri kelebihan nya dan menjadikan pelajaran akan kekurangannya.

b.    Dasar pengembangan pendidikan karakter di sekolah berfungsi untuk mengembangkan kemapuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam menciptakan kecerdasan bangsa, antara lain:
-    Bagaimana merealisasikan peran perilaku kehidupan di lingkungan?
Jawab : anak didik dapat di bombing agar aktif di dalam lingkungannya. Sebagai seorang manusia yang harus bersosialisasi, anak didik dapat melakukan interaksi sebagaimana yang di lakukan orang biasanya, ia juga dapat mengikuti berbagai kegiatan yang di adakan di lingkungan sekitarnya.
-    Bagaimana kehidupan moral sebagai standar perilaku yang sebenarnya?
Jawab : dapat di lihat dari bagaimana ia bersikap dalam lingkungan nya, mau itu lingkungan keluarga, ataupun masyarakat. Orang-orang di sekitar anak didik dapat kita wawancara tentang bagaimana keseharian anak didik. Sebagai standar perilaku, moral sangat penting di tanamkan pada anak didik sejak dini, dari hal kecil seperti kesopanan terhadap orang tua, ilmu agama, rasa tanggung jawab dan toleransi, dll.
-    Ciri seorang guru dalam pendidikan berkarakter harus jadi model dan suri tauladan, bagaimana sikapmu calon seorang guru menyikapinya ?
Jawab : sebagai seorang calon guru, kita seharusnya dapat mengusahakan diri kita menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya, terutama dalam hal moral dan sikap, serta perilaku kita. Sebagai suri tauladan, kita seharusnya dapat bersikap sebaik mungkin agar anak didik mampu melihat contoh yang baik dari guru nya.

c.    Esensi penddidikan berkarakter yang mendorong untuk mampu berkembang sesuai dengan potensinya karena upaya sadar dalam membangun kondisi lingkungan yang memungkinkan terjadi interaksi pendidikan dan potensinya dalam proses perjalanan hidup di lingkungan. Bagaimana interaksi anak didik menggali potensinya untuk hidup yang akan datang di llingkunganya ?
Jawab : Anak didik akan berusaha mencari jati diri dengan cara bergaul dengan teman-teman nya dan orang-orang di sekitarnya. Ia akan berinteraksi dengan caranya untuk dapat mengetahui apa yang tengah ia inginkan dan wujudkan. Jika ia telah memiliki cita-cita, biasanya ia akan bertanya pada seorang yang berprofesi sesuai dengan cita-citanya. Ia akan berusaha untuk mewujudkan impiannya dengan berinteraksi atau bersosialisasi sebaik mungkin.

4.    Sosok seorang guru harus mampu memahami keadaan anak didiknya, namun pada kenyatanya tidak banyak guru yang mampu mencermati kondisi keadaan anak didiknya guru yang menjadi dasar kelemahanya kurang mampu menterjemahkan metode dan media sebagai instrument dalam PBM, maka tampilan guru menjadi kaku (superformal).

a.    Apa alasanya proses belajar mengajar harus mengacu pada kebutuhan anak didik yang mengacu pada tuntutan umur anak didik ?
Jawab : Karena anak didik mempunyai kebutuhan dan sifat yang berbeda-beda pada setiap individu nya. Kita sebagai calon guru, harus memahami betul sifat dan perilaku anak didik kita sebelum memberikan metode PBM di dalam kelas. Jika semua anak didik di perlakukan sama, ini akan berpengaruh buruk bagi anak didik yang tidak merasa nyaman dengan perilaku guru dalam menyamaratakan anak didiknya dalam hal kebutuhan anak didik.

b.    Bagaimana peran guru dalam menumbuhkan karakter nilai moral anak didik jadi sentris
Jawab : Peran guru dalam menumbuhkan karakter nilai ke dalam diri anak didik adalah dengan melakukan pendekatan dengan semua anak didiknya dan berusaha untuk mengerti bagaimana sifat dan perilaku serta kebutuhan dari setiap anak didiknya. Dengan begitu, guru dapat mencari metode atau cara yang sesuai dengan kebutuhan anak didik dalam hal menumbuhkan karakter nilai pada diri anak didik.

c.    Bagaimana peran pembiasaan disiplin ilmu dalam kegiatan proses pembelajaran yang biasa membawa anak didik menjadi kreatif, inovatif dan bertanggung jawab.
Jawab : Untuk membawa anak didik menjadi kreatif, inovatif dan bertanggung jawab, seorang guru dapat menanamkan disiplin ilmu pendidikan karakter dalam setiap mata pelajaran yang ada di sekolah. Metode yang menyenangkan dapat membuat anak didik tidak cepat bosan dan mau mengikuti PBM dengan bersemangat.

5.    Pendidikan nilai merupakan upaya mewujudkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan betakwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia, berkepedulian terhadap sesama dan lingkunganya
a.    Bagaimanakah penanaman pendidikan nilai yang bisa membawa karakter anak didik
Jawab : Guru dapat memulai dari menanyakan apa saja kegiatan yang di lakukan anak didik dalam kesehariannya. Apakah anak didik sering ke masjid? Apakah anak didik mengikuti pembelajaran membaca al- qur’an? Atau apakah anak didik telah mampu melakukan shalat lima waktu dengan benar?
Jika semua itu telah di jawab oleh anak didik, analisis bagaimana hal itu dapat terjadi, dan jika terdapat penyimpangan cari solusi untuk menanggulangi masalah tersebut.

b.    Uraikan tentang isi dan tujuan peran pendidikan dalam menciptakan suatu kesadaran dan kesiapan untuk menyongsong kehidupan yang lebih baik
Jawab : Pendidikan adalah sebuah proses. Proses yang dimaksud adalah adanya perubahan setelah pendidikan ditempuh oleh seseorang. Selama berproses, pendidikan terus-menerus merubah objek pendidikan, dalam hal ini peserta didik. Proses pendidikan mempunya sebuah tujuan. Tujuan pendidikan merupakan seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta didik setelah diselenggarakannya kegiatan pendidikan. Semua kegiatan pendidikan yakni bimbingan pengajaran, dan latihan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal menyongsong kehidupan yang lebih baik, tujuan dan isi pendidikan dapat menjadi acuan bagi pendidik dalam menumbuhkan pendidikan karakter

c.    Kegagalan pendidikan bisa menumbuhkan krisis moral yang berkepanjangan, bagaimanakah supaya pendidikan menjadi acuan dasar kehidupan yang dapat diandalkan ?
Jawab : Di mulai dari menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pendidikan bagi kehidupan seluruh umat manusia. Di jaman sekarang ini, masih ada orang tua yang menganggap bahwa pendidikan itu tidak penting, sehingga mereka lebih memilih untuk memperkerjakan anak nya. Jika semua orang telah sadar akan pentingnya pendidikan, Indonesia pasti akan mampun bangkit dari keterpurukan dan memperbaiki moral bangsa.

d.    Apa alasanya sekolah harus menjadi besik kehidupan dan landasan perilaku anak didik guna mengembankan kemampuan dan membentuk watak peradaban yang bermartabat dan cerdas ?
Jawab : Karena di lingkungan sekolah lah anak didik belajar tentang semua disiplin ilmu. Di sekolah juga, anak didik dapat bersosialisasi dan menumbuhkan rasa toleransi dan kerja sama di antara teman-temannya. Ini menjadi tanggung jawab seorang pendidik agar dapat membentuk anak didik yang berwatak peradaban serta bermartabat dan cerdas.

Pengunjung