MAKALAH RESUME EKOSISTEM DAN LINGKUNGAN (UNDANG-UNDANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN, JENIS KOMPONEN EKOSISTEM DAN RANTAI MAKANAN)..!!


RESUME
EKOSISTEM DAN LINGKUNGAN

A.    Pengertian Ekosistem
Pengertian ekosistem menurut beberapa ahli dan sumber diantaranya:
ü  Tansley :
Ekosistem atau sistem ekologi adalah  lingkungan hayati dan non hayati bersama dengan populasi atau komunitasnya
ü  Miller :
Ekosistem adalah suatu lingkungan tertentu dengan masukan dan keluaran energi sertamateri yang dapat diukur dan dihubungkandengan faktor lingkungan

ü  Undang-undang pengelolaan lingkungan hidup no.23 th 1997:
Ekosistem adalah tatanan secara utuh  menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Sistem terdiri atas komponen-komponen yang bekerja secara teratur sebagai satu kesatuan sedangkan ekologi ialah imu yang mengkaji hubungan  timbal balik antara organisma dengan habitatnya.
Ekosistem diartikan sebagai tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap komponen lingkungan hidup yang saling berinteraksi membentuk satu kesatua yang teratur.

B.  Macam-Macam Ekosistem
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.

1.        Ekosistem Darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.
·         Bioma Gurun
·         Bioma Padang Rumput
·         Savanna
·         Bioma Hutan Basah
·         Bioma Hutan Gugur
·         Bioma Taiga
·         Bioma Tundra
2.         Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.
·      Danau
·      Sungai
3.    Ekosistem air laut
Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.
C.  Komponen Ekosistem
Dilihat dari segi penyusunnya, suatu ekosistem itu terdiri atas 4 komponen yaitu :
a.       Bahan tak hidup (abiotik, non hayati), yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri atas tanah, air, udara, sinar matahari dan sebagainya dan merupakan tempat untuk berlangsungnya kehidupan.
b.      Produsen, yaitu organisme autotrofik yang umumnya berupa tumbuhan berkhlorofil yang dapat mensintesis makanan dari bahan anorganik.
c.       Konsumen, yaitu organisme heterotrofik, misalnya hewan dan manusia yang makan organisme lain.
d.      Pengurai atau decomposer, yaitu organisme heterotrofik yang menguraikan bahan organic yang berasal dari organisme mati. Bakteri dan jamur termasuk dalam kelompok ini.

Dilihat dari fungsinya, suatu ekosistem itu terdiri atas 2 komponen, yaitu:
  1. Autotrofik (autos= sendiri; trophikos= menyediakan makanan), yaitu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri yang berupa bahan-bahan organik dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi matahari dan khlorofil (zat hijau daun). Oleh sebab itu semua organisme yang mengandung khlorofil disebut organisme autotrofik.
  2. Heterotrofik (hetero= berbeda, lain), yaitu organisme yang mampu memanfaatkan hanya bahan-bahan organic sebagai bahan makanannya dan bahan tersebut disintesis dan disediakan oleh organisme lain. Hewan, jamur, dan jasad renik (mikroorganisme) termasuk dalam kelompok ini.
D.      Aliran Materi dan Energi dalam Ekosistem
Sebuah ekosistem dapat berfungsi dengan adanya aliran materi dan energi. Produsen dan konsumen membentuk aliran energi atau rantai makanan dan bersama dengan pengurai terbentuklah daur materi. Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Aliran materi dari mata rantai satu ke mata rantai lainnya itulah yang disebut rantai makanan.
1.      Rantai Makanan
Perpindahan materi dan energi melalui proses makan dan dimakan dengan urutan tertentu disebut rantai makanan.
Suatu organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya. Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhi atau timbal balik. Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Di dalam ekosistem terjadi rantai makanan, aliran energi, dan siklus biogeokimia.
Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan dan yang dimakan.
Para ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa, rantai parasit, dan rantai saprofit.
a.       Rantai Pemangsa
Rantai pemangsa landasan utamanya adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai konsumen ke-3.
b.      Rantai Parasit
Rantai parasit dimulai dari organisme besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
c.       Rantai Saprofit
Rantai saprofit dimulai dari organisme mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantai-rantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu dengan lainnya sehingga membentuk faring-faring makanan.
Rantai Makanan dan Tingkat Trofik
Salah satu cara suatu komunitas berinteraksi adalah dengan peristiwa makan dan dimakan, sehingga terjadi pemindahan energi, elemen kimia, dan komponen lain dari satu bentuk ke bentuk lain di sepanjang rantai makanan.
Organisme dalam kelompok ekologis yang terlibat dalam rantai makanan digolongkan dalam tingkat-tingkat trofik. Tingkat trofik tersusun dari seluruh organisme pada rantai makanan yang bernomor sama dalam tingkat memakan.
Sumber asal energi adalah matahari. Tumbuhan yang menghasilkan gula lewat proses fotosintesis hanya memakai energi matahari dan C02 dari udara. Oleh karena itu, tumbuhan tersebut digolongkan dalam tingkat trofik pertama. Hewan herbivora atau organisme yang memakan tumbuhan termasuk anggota tingkat trofik kedua. Karnivora yang secara langsung memakan herbivora termasuk tingkat trofik ketiga, sedangkan karnivora yang memakan karnivora di tingkat trofik tiga termasuk dalam anggota iingkat trofik keempat.

Tiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofi atau taraf trofik. Karena organisme pertama yang mampu menghasilkan zat makanan adalah tumbuhan maka tingkat trofi pertama selalu diduduki tumbuhan hijau atau produsen. Tingkat selanjutnya adalah tingkat trofi kedua, terdiri atas hewan pemakan tumbuhan yang biasa disebut konsumen primer. Hewan pemakan konsumen primer merupakan tingkat trofi ketiga, terdiri atas hewan-hewan karnivora.

2.      Jaring-Jaring Makanan
Pada hakikatnya, setiap makhluk hidup di dalam suatu ekosistem merupakan sumber materi dan energi bagi makhluk hidup lainnya. Suatu kenyataannya bahwa setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya.
Akibat dari semua itu maka di dalam suatu ekosistem, rantai-rantai makanan itu akan saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Itulah sebabnya disebut jaring-jaring makanan.

3.      Saling Kebergantungan Antara Komponen Biotik dan Abiotik
Saling kebergantungan di antara komponen yang ada dalam ekosistem, baik antara komponen biotik dan abiotik contohnya dapat dilihat pada siklus karbon. Siklus karbon tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak ada tumbuhan, hewan, pengurai, air dan tanah.
D. Pelestarian Ekosistem
Keanekaragaman makhluk hidup perlu dijaga supaya ekosistem menjadi stabil. Semakin beranekaragam makhluk hidup dalam suatu ekosistem, semakin stabil ekosistem tersebut. Flora dan fauna alami yang terdapat di hutan perlu dilestarikan karena merupakan sumber plasma nutfah (plasma benih). Sumber plasma nutfah dapat dimanfaatkan untuk mencari bibit unggul bagi kepentingan kesejahteraan manusia. Upaya perlindungan keanekaragaman hayati dapat dilakukan dengan mendirikan cagar alam, taman nasional, hutan wisata, taman laut, hutan lindug dan kebun raya.
Untuk mencegah kepunahan makhluk hidup, kadang diperlukan pemeliharaan untuk mengembangbiakannya, yang disebut dengan penangkaran. Pemeliharaan dapat dilakukan secara in situ dan ex situ. Pemeliharaan in situ adalah pemeliharaan yang dilakukan di habitat aslinya. Pemeliharaan ex situ adalah pemeliharaan yang dilakukan di luar habitat aslinya, misalnya di kebun binatang.
E. Pola-Pola Interaksi
Simbiosis adalah bentuk interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion.
Simbiosis dapat dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya :
a) Simbiosis Mutualisme
Yaitu interaksi antara dua individu ataupun populasi yang saling menguntungkan. Misalnya, simbiosis antara jenis jamur tertentu dan jenis alga tertentu membentuk likenes, antara bunga dengan kupu-kupu.
b) Simbiosis Parasitisme
Yaitu interaksi dua individu/populasi di mana salah satu individu untung, sedang simbion pasangannya rugi. Contohnya, benalu yang tumbuh pada ranting pohon mangga, cacing perut dan cacing tambang yang hidup di dalam usus manusia.
c)Simbiosis Komensalisme
Yaitu interaksi antara individu/populasi yang satu untung sedangkan individu/populasi lainnya tidak untung dan juga tidak rugi. Contohnya, interaksi antara ikan remora kecil yang menempel pada ikan hiu.

Pengunjung