Contoh Permainan Tradisional yang Mengandung Unsur Pembelajaran Bahasa Indonesia | Yang Baik dan Benar 2013..!!

Permainan Tradisional yang Mengandung Unsur Pembelajaran Bahasa Indonesia
Dikutip dari salah satu tugas Mata Kuliah PBSI Mahasiswa UPI Tasikmalaya
1. Telpon Sederhana
Ini merupakan salah satu model permainan tradisional anak yang mengandung unsur pembelajaran bahasa Indonesia khususnya di aspek berbicara.
Sebagaimana mestinya bahwa yang dinamakan telpon itu mempunyai fungsi untuk berkomunikasi, maka permainan ini pun telpon sederhana tak jauh beda fungsinya dengan telpon yang biasa digunakan oleh manusia. Hanya saja pada telpon sederhana ini komunikasi dilakukan dengan jarak dekat kurang lebih 2 meter, namanya juga telpon sederhana otomatis terbuat dari bahan yang sederhana, yaitu dari 2 buah cup atau wadah bekas es krim dan benang.

Langkah untuk membuatnya sangatlah mudah :
1) Lubangi 2 buah wadah bekas es krim
2) Ikatkan benang pada masing-masing lubang
     (maksudnya satu benang untuk 2 lubang sehingga ujung benang saling terkait pada masing-masing
      lubang  cup)
3) Sekarang telpon sederhana sudah siap untuk digunakan
Nah, permainan ini dilakukan oleh 2 orang saja tidak bisa sendiri ataupun lebih dari berdua.
Cara bermainnya juga sangat mudah, masing-masing anak hanya tinggal memegang cup dengan jarak kurang lebih 2 meter, sehingga benang terbentang. Kemudian salah seorang menjadi pembicara dan yang seorang lagi menjadi penerima atau pendengar. Selanjutnya bisa bertukar peran layaknya melakukan percakapan dengan telpon sesungguhnya.

2. Polisi-polisi
Ini juga merupakan salah satu model permainan tradisional anak yang mengandung unsur pembelajaran bahasa Indonesia pada aspek berbicara dan mendengarkan.

Permainan ini tidak menggunakan alat. Hanya dengan beberapa anak saja yang menjadi pemerannya, minimal 2 orang untuk bermain.
Kemudian bermainnya dengan menggunakan keprokan tangan yang digabung dengan lirik yang khas (menyebut Polisi-polisi), sehingga permainannya pun dinamakan Polisi-polisi.
Berikut adalah lirik dari permainan ini :
Polisi-polisi (prok prok prok)
Tumpang tanya (prok prok prok)
Sebentar (prok prok prok)
Atas nama (prok prok prok)
Hewan (prok prok prok)
Dimulai (prok prok prok)
Dari Ani (misal) (prok prok prok)
Diteruskan oleh Ina (misal) (prok prok prok)
Misalnya (prok prok prok)
Ayam (Ani) (prok prok prok)
Angsa (Ina) (prok prok prok)


Nah cara bermainnya cukup berkumpul membuat lingkaran kecil dengan masing-masing tangan berpegangan (jika pemainnya lebih dari 2 orang atau banyak). Akan tetapi jika pemainnya hanya 2 orang maka bisa dilakukan dengan cara berhadapan dan kedua tangan saling memegang satu sama lain.
Kemudian dengan serempak menyanyikan liriknya. Untuk kategori kata dalam permainan ini bebas terserah para pemain, kan pada lirik di atas dimisalkan kategori katanya hewan. Maka para pemain harus menyebutkan kata yang termasuk ke dalam kelompok hewan secara bergantian sesuai urutannya. Jika ada pemain yang kehabisan kata, maka dia dinyatakan kalah dan harus menerima hukuman yang sebelumnya telah disepakati. Biasanya hukumannya itu berupa cubitan dari tiap pemain.
Dikaitkan dengan aspek berbicara dalam pembelajaran bahas Indonesia, sudah jelas dalam permainan ini setiap pemain dituntut untuk berbicara dalam menyebutkan kata yang sesuai dengan kategori yang sudah ditentukan.
Kemudian dalam aspek mendengarkan, pada permainan ini para pemain diharuskan konsentrasi ketika bermain. Jangan sampai pada saat namanya disebut tidak mengucapkan kata yang sesuai. Jik begitu, maka dia dinyatakan kalah dan harus menerima hukuman.

Pengunjung