Makalah Manajemen Bimbingan dan Konseling di SD | Keterpaduan program bimbingan dengan KBM..!!

B. Keterpaduan Program Bimbingan Dengan KBM
Sampai saat ini jarang ada SD yang memilki petugas bimbingan yang khusus/tersendiri, maka tugas program bimbingan merupakan tugas untuk guru kelas, yang sekaligus menjadi tenaga pengajar. Dengan keadaan yang demikian di sekolah membutuhkan kemampuan dan dukungan manajerial, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
a. Aspek Program
Program bimbingan di SD harus berangkat dari kebutuhan murid dan maslah nyata yang terjadi di sekolah. Program bimbingan di SD mempunyai kekhasan tersendiri sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di SD itu sendiri, baik dilihat dari segi petugas, fasilitas yang tersedia dan karakteristik murid SD. Menurut Dinkmeyer dan Caldwell (dalam Ahman, 1998), bahwasanya ada beberapa factor yang membedakan antara bimbingan di SD dan sekolah menengah, yaitu : pertama, bimbingan di SD lebih menekankan akan peranan guru dalam fungsi bimbingan; kedua, focus bimbingan di SD lebih menekankan kepada pengembangan pemahaman diri, pemecahan masalah, dan kemampuan berhubungan secara efektif dengan orang lain; ketiga, bimbingan di SD lebih banyak melibatkan orang tua murid, mengingat pentingnya pengaruh orang tua dalam kehidupan anak selama di SD; keempat, bimbingan di SD hendaknya memahami kehidupan anak secara unik; kelima, program bimbingan di SD hendaknya peduli terhadap kebutuhan dasar anak, seperti kebutuhan untuk matang dalam pemahaman dan penerimaaan diri, serta memahami kelebihan serta kekurangan diri; keenam, program bimbingan di SD hendaknya menyakini bahwa usia SD merupakan tahapan yang sangat penting dalam tahapan perkembangan anak. Dapat disimpulkan bahwa perangkat tugas yang harus diselesaikan murid SD dapat dijadikan sebagai panduan utama bagi pengembangan program bimbingan di SD.
b. Aspek Ketenangan
Secara umum guru SD memiliki tugas ganda, sebagai pengajar yang memiliki seperangkat target kurikulum yang harus dicapai, juga sebagai pembimbing yang memilki program yang harus dilaksanakan juga. Sebenarnya guru SD sebagai guru kelas memilki peluang yang banyak dalam memahami karakteristik setiap muridnya, maka guru SDperlu memahami pemahaman yang tepat dan memiliki keterampilan yang memadai dalam melaksanakan layanan biimbingan dan mengajar. Guru SD hendaknya dapat menerapkan layanan bimbingan melalui kegiatan belajar-mengajar.
c. Aspek Teknik/Prosedur
Prosedur/teknik yang dapat dikembangkan dalam memberikan layanan bimbingan pada murid SD adalah dengan melaluipendekatan terpadu atau memadukan antara teknik instruksional/pengajaran dengan teknik transaksional. Jadi hendaknya guru SD dapat menerapkan layanan bimbingan melalui kegiatan belajar-mengajar. Guru menciptakan proses pembelajaran yang kondusif dan dapat memadukan layanan bimbingan ke dalam KBM, seperti melalui pengelompokan belajar melalui permainan,tugas kelompok, dsb. Dalam penelitian yang dilaksanakan Ni’mah (2004) dikelas rendah SD, dapat di terapakan layanan bimbingan social-pribadi melalui KBM, dengan cara menggunakan metode pembelajaran diskusi, kerja kelopmpok, dan permainan murid dibantu belajar menyesuaikan diri dengan teman, bekerjasama, berbagi tugas, dan belajar tampil untuk ke depan kelas.
d. Daya Dukung Lingkungan
Program layanan bimbingan di SD akan memberikan konstribusi yang besar terhadap pencapaian tujuan pendidikan, jika didukung oleh pihak yang terlibat dalam system yang ada di sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, pendanaan, fasilitas, orang tua, dan masyarakat serta pemerintah. Ciri layanan bimbingan di SD tidak terlepas dari peran serta orang tua disamping guru kelas. Jadi pelaksanaan bimbingan di SD membutuhkan dukungan dari semua pihak.
e. Organisasi dan Administrasi Bimbingan di SD
Dalam arti luas organisasi bimbingan dapat diartikan sebagai usaha penyelenggaraan program bimbingan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Untuk menjamin kelancaran program bimbingan di SD, di perlukan adanya organisasi bimbingan organisasi bimbingan hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
  • Program bimbingan hendaknya diorganisasikan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan situasi dan kebutuhan setempat.
  • Layanan bimbingan hendaknya merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan program pendidikan di sekolah.
  • Diperlukan kerjasama antara personal sekolah dalam pelaksanaan organisasi bimbingan.
  • Penanggung jawab organisasi bimbingan adalah kepala sekolah.
  • Program bimbingan harus diorganisasikan dengan baik, sehingga memungkinkan seluruh personal yang ada di sekolah, dan dengan masyarakat dapat bekerjasama dengan baik.
  • Organisasi bimbingan di SD di sesuaikan dengan personil yang ada, keadaan murid dan sarana prasarana.
f. Uraian Tugas Personil
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah mempunyai peranan sebagai penanggung jawab seluruh program pendidikan di sekolah, termasuk didalamnya layanan bimbingan. Dalam hubungannya dengan program bimbingan, fungsi dan peranan kepala sekolah dapat digambarkan sebagai berikut :
  • Mengordinasikan kegiatan layanan bimbingan.
  • Menyediakan tenaga, sarana dan fasilitas yang diperlukan.
  • Memberikan kemudahan bagi terlaksananya program bimbingan.
  • Melakukan supervise terhadap pelaksanaan bimbingan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjut.
  • Mengadakan kerjasama dengan instasi lain yang terkait dalam pelaksanaan bimbingan.
2. Guru Kelas/Pembimbing
Sebagai pelaksana dalam program bimbingan, guru kelas/ pembimbing memilki tugas yaitu :
  • Merencanakan dan membuat program bimbingan.
  • Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan guru.
  • Melakukan kerjasama dengan orang tua murid dalam memberikan layanan bimbingan kepada murid.
  • Melaksanakan kegiatan layanan biimbingan dengan mengintegrasikan pada mata pelajaran masing-masing.
  • Menilai proses dan hasil layanan bimbingan.
  • Menganalisis hasil penilaian layanan bimbingan.
  • Melaksanakan tindak lanjut atau alih tangan berdasarkan hasil penilaian
  • Membantu siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler.
3. Guru Mata Pelajaran
Sebagai personil guru mata pelajaran mempunyai tugas yang penting dalam aktivitas bimbingan, yaitu :
  • Melaksanakan layanan bimbinganmelalui kegiatan belajar-mengajar sesuai dengan mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
  • Berkonsultasi dengan guru kelas/guru pembimbing dalam hal masalah-masalah yang berkaitan dengan bimbingan
  • Bekerjasama dengan guru kelas/guru pembimbing dalam hal pengembangan program bersama/terpadu
4. Pengawasan
Pengawasan sangat diperlukan untuk menjamin terlaksananya layanan secara tepat. Pengawasan dilakukan baik secara teknis maupun administrasi. Fungsi pengawasan adalah memantau, menilai, memperbaiki, meningkatkan dan mengembangkan kegiatan layanan bimbingan di SD. Pengawasan dilaksanakan oleh dinas terkait secara berjenjang. Tingkat kecamatan dilakukan oleh pengawas TK/SD Dinas Pendidikan Kecamatan setempat.
5. Sarana dan Prasarana
Keberhasilan sebuah program bimbingan tidak terlepas dari dukungan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana yang diperlukan untuk menunjang pelayanan bimbingan sebagai berikut :
a. Alat pengumpulan data
Alat pengumpulan data yang diperlukan di SD yaitu pedoman observasi, angket, catatan anekdot, pedoman wawancara, tes hasil belajar, sosiometri, daftar cek, skala penilaian, biografi dan autobiografi.
b. Alat penyimpan data
Bentuk alat penyimpan data yaitu buku pribadi, kartu pribadi, dan map. Bentuk kaetu pribadi dapat dibuat dalam ukuran dan warna tertentu, sehingga mudah untuk disimpan dalam filling cabiuet.sedangkan map diperlukan untuk menyimpan berbagai informasi pribadi masing-masing siswa. Buku pribadi berisikan tentang berbagai data tentang murid dari mulai identitas, keadaan keluaraga, penyakit yang pernah diderita dan lain sebagainya.
c. Kelengkapan penunjang teknik
Kelengkapan penunjang teknik, seperti data informasi, paket bimbingan dan alat bantu bimbingan.
d. Perlengkapan administrasi, seperti alat-alat tulis, format satuan layanan dan kegiatan pendukung serta blangko laporan kegiatan, blangko surat, kartu konsultasi, kartu kasus, blanko konferensi kasus dan agenda surat.
e. Sarana penunjang, 
Sarana penunjang, seperti ruang bimbingan. Andaikata ruang bimbingan tidak ada, maka dapat digunakan ruang kantor/guru, atau ruang kelas. Dalam kondisi ideal, ruang bimbingan harus dilengkapi dengan ruang konsultasi, ruang tamu, ruang dokumentasi dan ruang diskusi. Ruang bimingan harus dilengkapi dengan meja, kursi, lemari, rak penyimpanan data, papan tulis dan sebagainya.
f. Dana
Dana atau anggaran biaya sangat diperlukan untuk penyediaan sarana dan prasarana, perlengkapan administrasi, kunjungan rumah (home visit), penyusun laporan kegiatan, transportasi dan lain-lain.
g. Kerjasama
Kerjasama antara orng tua murid dengan guru. Guru dengan lembaga atau instasi terkait, seperti Dinas Pendidikan.

Pengunjung