Makalah Pengaruh Perubahan Sosial dan Budaya Bagi Kehidupan Masyarakat | Pergeseran Nilai | Disintegrasi Sosial | Modernisasi..!!

Pada postingan kali ini penulis akan melanjutkan bahasan Makalah Pengaruh Perubahan Sosial dan Budaya Bagi Kehidupan Masyarakat yang termasuk ke dalam Bidang Studi Perkembangan Masyarakat dan Budaya (PMB) yang didalamnya akan dibahas mengenai Pergeseran Nilai | Disintegrasi Sosial | Modernisasi, yang mudah-mudahan bermanfaat buat semuanya khususnya yang sudah mampir silaturahmi dan mau membaca artikel yang ada di Adin Blog's ini.
6. Pergeseran Nilai
Pergeseran nilai dapat didefinisikan sebagai perubahan nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat karena adanya pengaruh nilai dari luar. Pergeseran nilai merupakan salah satu akibat yang dimunculkan dari adanya perubahan dalam kehidupan masyakat. Pergeseran nilai yang bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri diperkuat oleh penertasi budayaan dari luar yang disebabkan oleh kian intensifnya arus informasi dan interkasi antara kebudayaan di muka bumi. Dalam taraf perkembangan peradaban yang lebih maju, umat manusia saling tergantung satu sama lain dalam kelangsungan hidupnya.
Beberapa pergeseran nilai budaya yang terjadi pada masyarakat dapat digambarkan sebagai berikut :

7. Disintegrasi Sosial
Dalam kenyataan sehari-hari, sering kita jumpai berbagai masalah sosial seperti pertikaian dalam keluarga maupun antar anggora masyarakat, pengangguran, tindak kirminal, sakit mental dan masalah sosial lainnya. Hal itu merupakan bagian dari wujud terjadinya disintegrasi sosial yang umumnya merupakan dampak dari proses perubahan sosial.
Bentuk disintegrasi yang berupa gejala masalah sosial akibat perubahan sosial itu dapat dibedakan menjadi tiga jenis. Ketiga jenis yang dimaksud antara lain: (1) disintegrasi perorangan, (2) disintegrasi keluarga, (3) disintegrasi masyarakat
Sering perubahan ditandai dengan perubahan suatu unsur kebudayan tanpa diimbangi oleh perubahan unsur kebudaya lain yang saling terkait. Hal ini terjadi karena ada unsur-unsur kebudayaan yang lambat atau sukar untuk berubah. Apabila perubahan yang terjadi pada suatu unsur kebudayaan lain mempunyai hubungan yang erat maka terjadi ketidakserasian sosial atau disintegrasi sosial.
Disintegrasi atau disorganisasi merujuk pada adanya ketidakmampuan penyesuaian diri yang serius antara unsur-unsur kebudayaan atau lembaga-lembaga, sehinga gagal memenuhi kebutuhan individu atau kelompok. Mengenai proses disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial dapat terjadi dalam beberapa bentuk :
a) Anomi
Perubahan sosial dapat menyebabkan terjadinya suatu keadaan dimana norma atau nilai-nilai lama memudar, sedangkan norma-norma atau nilai-nilai baru yang akan menggantiannya belum terbentuk. Keadaan ini merupakan suatu masa kritis alam masyarakat yang disebut anomie Jadi anomie adalah suatu keadaan dimana tidak ada pegangan terhadap apa yang baik dan apa yang buruk
b) Culture lag
Cultural lag merupakan teori yang diungkap oleh William F. Ogburn. Teori ini sering juga disebut sebagai social lag. Lebih lanjut lagi Ogburn berpendapat bahwa perubahan pada kebudayaan materiil cenderung lebih cepat dibandingkan dengan kebudayaan yang imaterril.
Diawali oleh kenyataan bahwa pertumbuhan kebudayaan tidak selalu sama cepatnya dalam keseluruhan. Akan tetapi ditemukan ada bagian yang tumbuh cepat, sedang dan ada pula bagian lain yang tumbuh lambat. Perbedaan taraf kemajuan antara berbagai bagian dalam suatu kebudayaan dinamakan ketertinggalan kebudayaan atau culture lag. Akibat yang ditimbulkan oleh culture lag ini adalah :
1) kurangnya inventiveteit dalam sektor yang haris menyesuaikan dengan perkembangan sosial
2) adanya hambatan terhadap perkembangan pada umumnya
3) heterogenitas masyarakat. Dalam hal ini berarti adanya golongan masyarakat yang memang sudah siap mental, mereka berubah dari masyarakat luar. Sebaliknya ada bagian masyarakat yang belum siap menerima perubahan itu
4) kurangnya kontak dengan budaya material masyarakat lain. Ini bisa juga berarti pihak pengambil kebijakan dalam masyarakat perlu meningkatkan kontak langsung dengan budaya material dari masyarakat lain
c) Mestizo Culture atau pencampuran ke budayaan
Dalam proses perubahan sosial seringkali terjadi gejala-gejala yang bertentangan. Salah satu gejalanya adalah adanya pencampuran kebudayaan yang dikenal dengan istilah Mestizo culture (Simanjuntak, 1990 :123). Mestizo culture atau pencampuran kebudayaan dapat terjadi antara unsur-unsur budaya tradisional dengan modern, antara kebudayaan rural dengan urban. Tumbuhnya mestizo culter kalau terjadi proses perubahan sosial di pedesaan. Tumbuhnya mestizo culture dianggap berbahaya karena kondisi kejiwaan dari para individu yang sedang mengalami gejala mestizo ini mudah menerima sesuatu yang baru yang dianggapnya menjadi lambang status kemodernan.
d) Goncangan kebudayaan (culture shock)
Yang dimaksud dengan goncangan kebudayaan adalah ketidaksesuaian unsur-unsur yang saling berbeda sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan sosial yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan. Kadang-kadang ada unsur yang berubah sementara unsur lain tidak mengalami perubahan atau tidak dapat menyesuaikan diri. Keadaan demikian dapat menyebabkan timbulnya suatu fungsi keadaan yang tidak seimbang dan tidak serasi dalam kehidupan.
Walaupun unsur kebudayaan telah diterima cukup lama dan diolah serta disesuaikan dengan keadaan setempat, sehingga unsur-unsur kebudayaan asiong itu telah berbeda dari bentuk aslinya ternyata kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Maka dari unsur-unsur tersebut menimbulkan kegoncangan kebudayaan yang kadang-kadang menimbulkan perpecahan.
e) Timbulnya sikap formalisme
Sikap formalisme adalah suatu sikap seseorang yang menanggapi sesuatu yang baru dari luar, hanya dapat meniru luarnya saja tapi tidak mengerti akan arti yang sesungguhnya. Norma yang dikandungnya masih tradisional akan tetapi bentunya seperti modern. Akibat lebih lanjut dari keadaan ini adalah timbulnya budaya konsumerisme yang menimbulkan demonstrasi yang tidak terkendali pada masyarakat. Formalisme merupakan salah satu bagian dari akibat adanya mestizo culture, dimana keadaan jiwanya mudah menerima sesuatu yang baru yang dianggap dapat menjadi lambang kemodernan sehingga mereka beranggapan dengan keadaan seperti itu akan meningkatkan status sosial
C. MODERNISASI
1. Definisi Modernisasi
Arti kata modernisasi dengan kata dasar modern berawal dari bahas latin moernus yang dibentuk dari kata modo dan ernus. Modo berarti cara dan ernus menunjukkan pada adanya periode waktu masa kini. Modernisasi berarti proses adanya perode waktu menuju masa kini atau proses menuju masyarakat modern.
Modernisasi dapat diartikan juga sebagai perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern. Jadi modernisasi merupakan suatu proses perubahan sosial dimana masyarakat yang sedang memperbaharui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki masyarakat modern.
Supaya lebih jelas mari kita lihat beberapa definisi modernisasi dari para ahli:
  • a) Wibert E Moore. Modrenisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama dalam bidang teknologi dan organisai sosial dari yang tradisional ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang didahului oleh negara-negara barat yang telah stabil
  • b) Koentjaraningrat, modernisasi adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan konstrelasi dunia sekarang
  • c) Soerjono Soekanto, Modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang biasanya terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan sosial
  • d) Astrid S. Susanto mengatakan kalau modernisasi harus mengarahkan masyarakat agar dapat kesempatan ke arah perubahan demi kemajuan
  • e) Ogburn dan Nimkoff, modernisasi harus mengarahkan masyarakat agar dapat memproyeksikan dirinya ke masa depan yang nyata dan bukannya pada angan-angan semu Jadi bisa kita buat suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan modernisasi adalah proses pembaharuan masyarakat tradisional menuju pada suatu masyarakat yang lebih maju dengan mengacu pada nilai-nilai modernisasi yang bersifat universal.
2. Bentuk perubahan dalam Modernisasi
Bentuk perubahan dalam pengertian modernisasi adalah perubahan yang terarah (directed change) yang didasarkan pada suatu perencanaan. Sedangkan obyek perubahan tersebut adalah seluruh aspek yang terkait dengan manusia. Aspek-apek tersebut adalah :
a) Aspek sosio demografi, yaitu proses perubahan unsur-unsur sosial, ekonomi dan psikologi masyarakat, seperti pola perilaku dan peningkatan pendapatan
b) Aspek struktur organisasi sosial, yaitu perubahan unsur-unsur dan norma-norma kemasyarakatan yang terwujud apabila manusia mengadakan hubungan dengan sesamanya di dalam kehidupan bermasyarakat
3. Ciri, Syarat dan Sikap Mental Manusia Modern
a) Ciri manusia modern
Modernisasi akan terwujud apabila masyarakatnya individu yang memiliki ciri-ciri manusia modern. Menurut Alex Inkeles, seorang Sosiolog dari Universitas Harvard terdapat 9 ciri manusia modern, yaitu:
1) Memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal yang baru dan terbuka terhadap perubahan
2) Mempertahankan pendapat dan menghargai pendapat orang lain
3) Lebih berorientasi ke masa depan/hari esok
4) Hidupnya terprogram/ memiliki perencaan dan pengorganisasian
5) mampu memecahkan persoalan
6) lebih percaya iptek daripada tahayul
7) disiplin dan menghargai waktu.
8) Menghargai harkat hidup manusia lain
9) Menjunjung tinggi suatu sikap di mana imbalan yang diterima seseorang haruslah sesuai dengan prestasinya di dalam masyarakat
b) Syarat-syarat modernisasi
Suatu modernisasi akan ada jika terdapat syarat-syarat modernisasi. Menurut Soerjono Soekanto syarat-syarat yang harus ada dalam modernisasi adalah sebagai berikut :
1) Cara berpikir ilmiah ( scientific thinking) yang sudah melembaga dan tertanam kuat dalam jalangan pemerintah maupun masyarakat.
2) Sistem administrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi.
3) Sistem pengumpulan data yang baik, teratur dan terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu seperti BPS (Biro Pusat Statistik).
4) Penciptaan iklim yang menyenangkan (favourable) terhadap modernisasi terutama media massa
5) Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri
6) Sentralisasi wewenang dalam perencanaan sosial (sosial planing) sehingga tidak mementinglkan kepentngan pribadi atau golongan
4. Gejala-Gejala Modernisasi
Gejala-gejala modernisasi dapat ditinjau dari berbagai bidang modernisasi kehidupan manusia berikut :
a) Bidang budaya, ditandai dengan masuknya pengaruh budaya dari luar sehingga budaya asli semakin pudar
b) Bidang politik ditandai dengn makin banyaknya negara-negara yang lepas dari penjajahan,munculnya negara-negara yang batu merdeka, tumbuhnya negara-negara demokrasi, lahirnya lembaga-lembaga politik dan semakin diakuinya hak-hak asasi manusia
c) Bidang ekonomi ditandai dengan semkin kompleksnya kebutuhan manusia akan barang-barang dan jasa sehingga sektor industri dibangun secara besar-besaran untuk memproduksi barang
d) Bidang sosial, ditandai dengan semakin banyaknya kelompok baru yang terdapat di masyarakat seperti kelompok buruh kaum intelektual, kelompok manajer, kelompok ekonomi kelas bawah, kelas atas, kelas menengah sehingga terdapat banyak ragam spesialisasi dalam bidang pekerjaan
5. Westernisasi
Westernisasi berasal dari kata west, berarti barat. Westernisasi berarti meniru gaya hidup orang barat (Eropa dan Amerika Serikat), baik gaya bicara, pakaian, tingkah laku, pergaulan seperti orang Barat, bahkan seringkali ditambah dengan merendahkan bahasa nasional dan adat sopan santun pergaulan Indonesia. Orang Indonesia yang berusaha mengadaptasi dengan gaya hidup kebarat-baratan condong ke arah westernisasi, belum tentu termasuk orang modern, dalam arti mentalitasnya modern, karena orang tersebut hanya mengimitasi apa yang dilakukan oleh orang barat.
Berdasarkan uraian di atas maka jelaslah bahwa modernisasi bukanlah westernisasi. Hidup modern dengan menggunakan unsur-unsur budaya barat, seperti ilmu dan teknologi, itu bukan berarti hidup kebarat-baratan (westernisasi).
                                                                    KESIMPULAN
Pranata sosial adalah merupakan lembaga kemasyarakatan yang mengikat masyarakat tertentu dengan norma- norma dan peraturan tertentu yang menjadi ciri dari suatu lembaga yang bersangkutan. Macam-macam Pranata dalam masyarakat adalah Pranata agama, Pranata pendidikan, Pranata ekonomi, Pranata politik, Pranata somatik, pranata kesenian, dan pranata penelitian. Peran dan Fungsi Keluarga adalah sebagai Fungsi keagamaan, Fungsi kebudayaan Fungsi reproduksi, Fungsi ekonomi, fungsi edukatif
Fungsi manifes agama adalah yang disampaikan bersifat pernyataan terbuka, sarat muatan dan dapat dimanfaaatkan secara langsung oleh masyarakat melalui doktrin, ritual dan perilaku, dan fungsi laten agama adalah sebagian kegiatannya tanpa disadari dapat berkembang menjadi pendorong munculnya kegiatan lain karenanya sifatnya tersebunyi 5. Peranan manifes Pranata Pendidikan membantu seseorang agar mampu secara mandiri dan fungsi laten pendidikan, dapat menjadikan masyarakat tahu akan fungsi yang dimaksud, tapi masyarakat tidak menyadari atau seolah-olah tidak tahu.
Nilai merupakan tujuan yang ingin dicapai. Nilai sosial ditentukan berdasarkan ukuran, patokan, anggapan dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat dalam suatu lingkungan kebudayaan tertentu menganut apa yang pantas, luhur dan baik, yang berdaya guna fungsional demi kebaikan hidup bersama. Tolak ukur nilai bersifat tetap, (1) penghargaan itu harus diberikan dan disetujui oleh seluruh atau sebagian besar anggota masyarat (2) harus diterima sungguh-sungguh oleh masyarakat, maksimal sebagian besar. Sumber nilai yang terletak di luar orang atau benda yang bernilai itu disebut nilai ekstrinsik. Sumber intrinsik, yaitu nilai sosial yang praktis tidak mereka miliki, melainkan pada nilai lain, yaitu harkat dan martabat manusia itu sendiri.
Prof. Dr. Notonegoro membagi menjadi tiga, yaitu (1) Nilai material, (2) Nilai vital, dan (3) Nilai kerohanian. Pergeseran nilai dapat merupakan perubahan nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat karena adanya pengaruh nilai dari luar. Anomie adalah suatu keadaan dimana tidak ada pegangan terhadap apa yang baik dan apa yang buruk. Formalisme adalah suatu sikap seseorang yang menanggapi sesuatu yang baru dari luar, hanya dapat meniru luarnya saja tapi tidak mengerti akan arti yang sesungguhnya.
Modernisasi adalah proses pembaharuan masyarakat tradisional menuju pada suatu masyarakat yang lebih maju dengan mengacu pada nilai-nilai modernisasi yang bersifat universal. Aspek sosio demografi, merupakan proses perubahan unsur-unsur sosial, ekonomi dan psikologi masyarakat, seperti pola perilaku dan peningkatan pendapatan. Aspek struktur organisasi sosial, merupakan perubahan unsur-unsur dan norma-norma kemasyarakatan yang terwujud apabila manusia mengadakan hubungan dengan sesamanya di dalam kehidupan bermasyarakat.
Modernisasi dapat terjadi pada berbagai bidang kehidupan masyarakat mulai dari sosial budaya sampai dengan politik. Cara berpikir ilmiah (scientific thingking) yang sudah melembaga dan tertanam kuat dalam jalangan pemerintah maupun masyarakat merupakan salah satu syarat dalam modernisasi.
Pengaruh perubahan sosial dan budaya bagi kehidupan masyarakat. Perubahan sosial haruslah kita siasatai agar tidak menjadi merubah budaya yang ada. Perubahan sosial di pengaruhi oleh beberapa faktor namun faktor tersebut jangan sampai dijadikan sebagai bahan untuk merubah budaya. Budaya yang ada haruslah kita jaga danlestarikan karena itu adalah warisan dari nenek moyang kita yang harus kita jaga dan wariskan kepada anak cucu kita kelak. Menjaga dan melestarikan budaya adalah kewajiban kita.
Artikel Pembahasan Terkait :
Makalah Pengaruh Perubahan Sosial dan Budaya Bagi Kehidupan Masyarakat | Perubahan Pranata Sosial | Pergeseran Nilai-Nilai dan Disintegrasi Sosial

Pengunjung