Khutbah Iedul Adha | Point Penting dalam Beribadah Adalah Athii'ulloha wa Athiiurrosul..!!

Point Penting dalam Beribadah Adalah Athii'ulloha wa Athiiurrosul 
(Taat kepada Allah SWT dan Taat kepada Rasulullah SAW)

Oleh: Didin Nuryadin (Adin)

Bismillahirahmaanirahiim. alhamdulillahilladzi arsala rasulahu bil huda wadiinilhaq liyudhirahu ala dinikullihi wakapa billahi syahiida. asyhadu alla ilaaha ilallah wa asyhadu anna muhammadar rasusullah, ama ba'du "allahu akbar 2x laailaaha ilallahu wallahu akbar allahu akbar walillaahilham. aidzin aidzat yang dimuliakan oleh Allah SWT, pertama-tama mari kita panjatkan puja serta puji kehadirat Allah Yang  Maha Tinggi karena izin-Nyalah kita semua masih bisa menegakkan syariat Islam melaksanakan sebagian dari ibadah yang di sunnahkan oleh Allah melalui utusannya Muhammad Rasulullah SAW. yang mudah-mudahan ibadah yang sedang kita laksanakan ini menjadi 'amalan mutaqobalan' yang tentunya akan menambah pundi amal kebaikan kita dan menjadi kiparat atas dosa yang telah kita lakukan serta mudah-mudahan pengorbanan waktu atau apapun bentuknya hingga ibadah ini bisa terselenggara kita digolongkan menjadi manusi yang bersyukur. amin ya Robal Alamin.

Aidzin aidzat yang dimulyakan oleh Allah SWT., sedikit melihat kebelakang melalui sebuah pengalaman yang sama-sama kita alami kurang lebih 2 bulanan kebelakang tepatnya pada bulan suci ramadlan kemaren kita sama-sama telah mempunyai sebuah pengalaman yang berharga, pengalaman yang hebat, dimana dibulan suci ramdlan kemaren pa bu iman kita bertambah, pahala kita dilipatgandakan dan dosa kita dihapuskan, dimana dibulan suci ramadhan kemaren ada upaya optimalisasi dalam diri kita yaitu upaya optimalisasi mengoptimalkan memaksimalkan ibadah kita kepada Allah SWT, dibulan suci ramadlan kemaren jangankankan ibadah yang wajib ibadah yang sunatpun tidak ingin kita tinggalkan semuanya ingin kita laksanakan secara optimal mulai dari sholat sunat dhuha, sholat sunat rawatib (qabliyah dan ba'diyahnya) tadarus membaca alquran (malahan ada yang sampai khatam 2-5 kali dalam sebulan) itu bersama terjemahnya lagi, kemudian menghadiri majelis ta'lim baik kuliah shubuhnya atau acara bukber yang diiringi acara pengajiannya itu kita bisa kita hadiri, belum lagi sholat qiyamu ramadlan atau sholat teraweh dan bahkan kita melaksanakan sholat teraweh tapi tidak dengan berjamaah dimesjid itu sudah ada perasaan penyesalan dalam diri kita merasa telah melakukan sebuah kerugian, itu tidak teraweh berjamaah saja tapi tidak itu saja semua sholat wajib kita ingin melakukannya secara berjamaah dimesjid, itukan suatu semangat yang bisa kita katakan semangat kita yang paling hebat dorongannya, hebat pengaruhnya pada diri kita dan itu pa bu hanya di bulan suci ramadlan.

Nah sekarang untuk memastikan, saya akan bertanya kepada para ibu, bu benar apa tidak apa yang saya katakan barusan "bahwa dibulan suci ramadlan dan bulan-bulan yang lainnya ada perbedaan semangat dalam melaksanakan ritual ibabah kepada Allah SWT ? ibu-ibu bisa dijawab ! atau biar saya yang menjawab ? jawabannya adalah betul sekali pak adin. Nah pa bu kalau kita bisa mempertahankan semangat dalam upaya optimalisasi dalam diri kita beribadah kepada Allah dibulan-bulan yang lain atau bulan selain bulan ramadlan, maka kita semua akan menjadi manusia yang kuta, manusia yang hebat yang bisa menegakkan syariat islam, karena ternyata syariat islam itu bisa tegak bila ritual ibadah yang secara optimal dilaksanakan oleh umat islam, jangankan ibadah yang wajib tapi ibadah yang sunatpun kita laksanakan maka dengan sendirinya syariat islam atau syiar silam akan kelihatan dan tentunya bisa mewarnai alam raya ini.

Pa bu ada artikel yang saya baca dari sebuah situs di internet.  ini juga tuntutan sebuah optimalisasi dari para bapak untuk senantiasa sholat berjamaah dimesjid. dalam artikel tersebut diceritakan seorang ulama yang bernama syekh maulana toriq jamal, beliau adalah seorang ulama dari yordania, yang mana yordania adalah sebuah negara yang berbatasan dengan negara israel. Pada suatu waktu beliau melaksanakan sholat shubuh dimesjid perbatasan antara yordania dan israel, setelah beliau beres melaksanakan sholat shubuh tidak sengaja beliau memperhatikan ada seorang tentara israel diluar masjid yang melihat memperhatikan ke dalam masjid tersebut. Kemudian karena beliau merasa penasaran dan diiringi kehati-hatian maka beliau pun menghampiri si tentara israel tersebut dan bertanya apa yang anda lakukan sepertinya memperhatikan kami sedang melaksankaan sholat shubuh berjamaah. si tentara israel tersebut menjawab ya saya sedang memperhatikan banyaknya jumlah kaum muslimin yang sholat berjamaah dimesjid. kata  si tentara israel tersebut. kemudian syekh maulan tariq jamal bertanya sambil keheranan. iyah tapi kenapa ? tanya si syekh maulana tariw kepada si tentara israel tersebut, jawab si tentara israel : karena tertulis pada kitab kami bila jumlah umat muslimin yang sholat shubuh berjamaah dimasjid sudah sama jumlahnya dengan sholat jumat maka itu adalah tanda tanda kehancuran kami orang yahudi. tapi barusan saya melihat ternyata masih sedikit orang muslim yang melaksanakan sholat shubuh dimesjid maka tenanglah hati saya. sambil terheran-heran dan sudah mendapatkan sebuah tantangan (karena sholat shubuh emang jarang ada yang sama jumlahnya dengan banyaknya jumlah sholat jumat) syekh maulana tariq meninggalkan si tentara tersebut. Dari Artikel di atas jelas ini sebuah tantangan buat kaum adam yaitu bapak-bapak, para pemuda dan anak-anak, karena optimalisasi kaum adam melaksanakan sholat wajib itu adalah di masjid dengan berjamaah.

Allahu akbar 2x lailaaha ilallahu wallahu akbar allahu akbar walillaahilhamd
Aidzin aidzat yang dimulyakan oleh Allah SWT, kembali lagi kepada yang tadi yaitu kita sudah mempunyai sebuah pengalaman yang luar biasa, dari bulan suci ramadlan kemaren selama 30 hari yaitu disana ada upaya optimalisasi dalam diri kita untuk melaksanakan ibadah kepada Allah SWT secara optimal secara maksimal baik yang sunat maupun yang wajibnya kita bersemangat melaksanakannya.

Namun tentunya kalau dalam masalah beribadah itu ada catatan penting yang harus selalu kita ingat dikepala  dalam melakukan ibadah tersebut. Yaitu yang pertama kita jangan melakukan suatu ibadah motivasinya hanya karena banyak orang lain yang melaksanakan ibadah tersebut, kedua kita melaksanakan ibadah kepada Allah SWT motivasinya jangan hanya karena orang terdahulu kita atau nenek moyang kita melaksanakan ibadah tersebut, ketiga karena ukuran benar dan tidaknya suatu ibadah adalah bukan karena banyak orang yang telah melakukan ibadah tersebut dan bukan karena warisan nenek moyang kita telah melaksanakan ibadah tersebut. Dan ini sudah dijelaskan Allah dalam surat al an'am ayat 116
yang artinya :
"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah)." [ QS. Al An'am : 116]

Jadi Allah SWT sendiri yang telah mengingatkan kepada kita atau dalam bahasa lain disebut warning atau peringatan. karena memang benar kalau kita beribadah motivasinya hanya karena orang lain banyak yang melakukan ibadah tersebut atau karena nenek moyang kita melaksanakan kita ikut-ikutan melaksanakan, itu sangat berbahaya karena kita akan termasuk taklid melaksanakan suatu ibadah tanpa mengetahui ada apa tidaknya perintah beribadah tersebut, maka jelas itu akan menyesatkan kita dari jalan Allah. karena sekali lagi ukuran benar atau tidaknya kita melaksanakan ibadah bukan dari banyaknya orang yang melakukan ibadah tersebut misal ah masa si bisa salah atau bid'ah kan berjuta-juta orang pun didunia ini melakukan seperti itu cara ibadahnya, sekali lagi catatan ukuran benar salahnya ibadah kepada Allah itu bukan dilihat dari jumlah banyak orang yang melakukan ibadah tersebut. Tapi ada point yang paling penting untuk kita dalam melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Nah untuk mengetahuinya apa point penting dalam melaksanakan ibadah itu mari kita sama-sama menyimak terlebih dahulu mengenai ibadah.

Pertama Ibadah Merupakan tujuan diciptakannya jin dan manusia ke alam dunia ini, seperti yang di jelaskan oleh Allah dalam Firmannya: "wamaa kholaktul jinna wal insa illa liya'buduun. yang artinya : "tidak semata-mata kami menciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada kami". ibadah menurut bahasa artinya pengabdian sedangkan menurut syar'i/istilah adalah
Ibadah adalah hubungan, sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, dengan mengharap ridha-Nya, ampunan-Nya, dan pasti tujuannya kebaikan (mencari pahala) realisasinya ketaatan pada-Nya (Allah dan Rasulnya).     
Nah inilah point penting dalam melaksanakan ibadah yaitu athi'ulloha wa athi'ul rasul yaitu taat kepada Allah dan taat kepada Rasul. Namun permasalahannya adalah Athiul rasulnya disini yang harus kita garis bawahi, kenapa saya katakan harus kita garis bawahi karena disinilah letak atau awal sumber dari kekacauan dalam melaksanakan ibadah. contoh ketika Allah memerintahkan "aqimusholaata waatuzakat" kemudian banyak orang yang taat dalam melaksanakan sholat, namun ketika Allah SWT memberikan contoh sholat melalui utusannya yaitu Rasulullah SAW, Jreng..!! banyak kemudian sholatnya bervariasi ada yang ditambah-tambah da juga yang dikurangin. padahalkan kalau kita kembalikan kepada point penting yang tadi kita bahas yaitu "athiiulloha wa athiul rasul" taat kepada Allah dan taat kepada rasul itu merupakan satu paket yang tidak bisa kita pisahkan. dalam perintah Allah menyuruh kita sholat di dalam alquran, itu tidak dijelaskan bagaimana cara sholat, berapa waktu sholat, berapa rakaat sholat itu tidak ada dalam alquran, kita tau bagaimana sholat dan tata cara sholat itu kan dari Allah juga melalui utusannya.

Tunggu Lanjutannya Ya..!?

Pengunjung